Jika Kalah, Anggota Koalisi Merah Putih Bakal Tinggalkan Prabowo

Prabowo Subianto (Foto: Ist)
Prabowo Subianto (Foto: Ist)

Floresa.co – J Kristiadi, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai, koalisi Merah Putih terancam keropos dan ditinggalkan partai politik pendukungnya. Semua akan nampak saat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa gagal memenangkan Pemilu Presiden 2014.

Kristiadi memprediksi sebagian partai dalam koalisi Merah Putih bakal mengalihkan dukungan pada Joko Widodo-Jusuf Kalla jika hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pasangan nomor urut dua tersebut sebagai pemenang. Pasalnya, koalisi Merah Putih ia anggap bukan berdasarkan ideologi, tetapi hanya sebatas pragmatisme.

“Dapat dipastikan bakal ke sana (Jokowi-JK),” kata Kristiadi, Kamis (17/7/2014), seperti dilansir Kompas.com.

Partai pertama yang dianggap Kristiadi bakal loncat ke Jokowi-JK adalah Golkar. Indikasinya sangat kental, ketika tokoh Golkar dari lintas generasi mengkritik keputusan Aburizal Bakrie mendukung Prabowo-Hatta dan membangun koalisi permanen.

Kritik itu juga melebar sampai pada desakan digelarnya musyawarah nasional untuk mengakhiri kepemimpinan Aburizal di Partai Golkar. Dari sejumlah tokoh senior Golkar yang mengkritik Aburizal, kata Kristiadi, beberapa di antaranya memiliki pendukung yang kuat.

Misalnya, kritikan dari Fahmi Idris dan Ginandjar Kartasasmita yang disebut sangat dekat dengan Jusuf Kalla.

Partai selanjutnya adalah Demokrat. Partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini dinilai Kristiadi berpeluang besar mengalihkan dukungan pada Jokowi-JK.

“Demokrat sudah kelihatan dari awal, partai ini pragmatis, dan canggung saat memberikan dukungan pada Prabowo-Hatta,” ucap Kristiadi.

Di luar kedua partai tersebut, Kristiadi juga yakin bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan bertahan di koalisi Merah Putih, khususnya jika Prabowo-Hatta kalah dalam Pilpres 2014.

Figur berpengaruh di internal partai itu, yakni mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, dan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa merupakan pihak yang diyakini Kristiadi mampu memengaruhi keputusan PPP untuk berbalik mendukung Jokowi-JK.

Hamzah Haz dan Suharso adalah perwakilan PPP saat menjajaki peluang berkoalisi dengan PDI-P sebelum hasil Pileg 2014 diketahui. Namun, koalisi itu kandas karena Ketua Umum PPP Suryadharma Ali membawa partainya ke poros Gerindra yang mengusung Prabowo-Hatta.

“PPP pasti dukung Jokowi-JK kalau menang, pasti itu, bacaannya sudah terasa,” ucapnya.

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.