Milisi Ukraina Pro Rusia Amankan Jasad Korban MH17

 

Seorang pria mengenakan seragam militer berada di dekat puing pesawat Malaysia Airlines yang membawa 295 orang penumpang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang jatuh di Desa grabovo, Shaktarsk, timur Ukraina, Kamis (17/8/2014). (Foto: AP/Dmitry Lovetsky)
Seorang pria mengenakan seragam militer berada di dekat puing pesawat Malaysia Airlines yang membawa 295 orang penumpang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang jatuh di Desa grabovo, Shaktarsk, timur Ukraina, Kamis (17/8/2014). (Foto: AP/Dmitry Lovetsky)

Milisi Ukraina pro-Rusia disebut telah mengangkut hampir 200 jasad dari puing pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 menggunakan kereta berpendingin, Minggu (20/7/2014), ke lokasi tak jauh dari tempat jatuhnya pesawat dengan 283 penumpang dan 15 kru itu.

Mereka mengatakan akan menyimpan jasad-jasad tersebut di kereta itu sampai para ahli tiba. Pemindahan jasad ini diklaim sebagai upaya mereka untuk menghormati keluarga para korban dengan menjaga tubuh yang masih bisa ditemukan.

“Kami tidak bisa menunggu lebih lama (memindahkan jenazah) karena panas, sementara ada banyak anjing dan hewan liar di zona luar,” kata Alexander Borodai, perdana menteri dari wilayah yang memproklamasikan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk (DNR).

Juru bicara tim gabungan untuk kecelakaan ini (OSCE), Michael Bociurkiw, menggambarkan bau yang menguar di Stasiun Torez tempat para milisi menyimpan jasad para korban dan menjaganya dengan persenjataan tersandang. “Hampir tak tertahankan,” ujar dia.

Jasad para korban, yang tak semuanya utuh lagi, selama beberapa hari tetap berada di ladang jagung di tengah puing pesawat yang jatuh pada Kamis (17/7/2014), dalam rentang belasan kilometer.

Barang-barang para korban juga berserakan di lokasi tersebut, seperti koper yang tercabik, paspor, buku, dan mainan anak-anak. Pada Minggu petang, Wakil Perdana Menteri Ukraina Voldoymyr Groysman mengatakan, ada 27 jasad lain yang ditemukan dan 20 potongan badan berbeda.

Temuan baru ini disimpan dalam kantong hitam oleh para pekerja medis darurat.

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini