95 Persen Kader Demokrat NTT Dukung SBY Jadi Ketum

Boni Jebarus, Anggota DPRD NTT
Boni Jebarus, Anggota DPRD NTT

Floresa.co – Wacana kongres partai Demokrat belum lama lagi digelar di tahun 2015 mendatang.

Siapa sosok yang layak menjadi ketua umum (Ketum) dalam Kongres 2015 mendatang tak terelakan dari perbincangan setiap diskusi lisan para kader partai ini di setiap daerah di Indonesia.

Tak ketinggalan para kader di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk ikut berdiskusi tentang siapa sosok ideal untuk menjadi Ketum partai yang deklarasi perdananya 10  Oktober 2002 itu.

Kepada Floresa.co, Jumat (19/12/2014), Boni Jebarus Kader Demokrat yang juga Anggota DPRD Provinsi NTT 2014-2019 menyatakan komitmennya bakal memilih Susilo Bambang Yudoyono (SBY) menjadi Ketum di Kongres partai Demokrat pada 2015 mendatang.

Boni mengatakan hampir 95 persen kader dan pimpinan partai di Provinsi NTT secara khusus meminta pak SBY bersedia memimpin partai Demokrat untuk 5 tahun yang akan datang.

“Itu yang saya rekam dari diskusi dan pertemuan dengan pimpinan (Parpol) di provinsi dan kabupaten-kota di NTT,” kata Boni.

Menurutnya, permintaan dan dukungan ini bukan karena ketiadaan kader yang layak memimpin Partai pemenang pemilu 2005 dan 2009 ini, tetapi lebih pada kebutuhan konsolidasi dan pendidikan politik.

Persedian kader partai Demokrat saat ini, akunya,belum memiliki spirit ideologi partai, sehingga militansi dan kesamaan gerakan belum tertata secara sistemis dan harmonis.

Bagi Boni yang juga anggota DPRD NTT Dapil 4 Manggarai Raya ini,kongres 2015 adalah momentum menata organisasi dan deklarasi gerakan partai Demokrat untuk pemilu selanjutnya.

“Kami generasi muda Demokrat berharap jika masih ada riak-riak yang tersisa hendaknya melangkah bersama. Kami datang bukan untuk berhadap-hadapan baik sesama maupun dengan pendahulu. Jika pendahulu menatap dalam rasa imbang partisan, mohon izin untuk tidak menari-nari mencari simpatik,” ungkapnya dengan bahasa guyon. (ADB/Floresa)

 

 

 

 

spot_img
spot_img

Artikel Terkini