Tahun 2015, Jalan Ruteng-Iteng Masih Status Pemeliharaan

Inosensius Fredi Mui, Anggota DPRD NTT
Inosensius Fredi Mui, Anggota DPRD NTT

Ruteng,Floresa.co – Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dalam pembangunan jalan Ruteng, ibu kota kabupaten Manggarai, menuju Iteng, ibu kota kecamatan Satarmese masih seputar pemeliharaan dan rehabilitasi.

Jika dibandingkan dengan jalur provinsi lainnya di Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat) yang pembangunannya berbasis peningkatan, ruas jalan Ruteng-Iteng ini masih berstatus pemeliharaan.

Inosensius Fredi Mui, anggota DPRD NTT mengatakan kepada Floresa.co, di Ruteng,Selasa (10/2/2015), alokasi APBD 1 NTT untuk pembangunan jalan tersebut di tahun 2015 ini sebesar Rp 1,250 miliar.

Selain dana ini, sebut anggota Fraksi NasDem itu, jalur Ruteng-Iteng juga akan ditambah anggarannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengaadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan sementara dari Dinas Perhubungan NTT sebesar Rp. 620.000.000.

Di daerah lain seperti Manggarai Timur, jelas Fredi,  pembangunan peningkatan jalan provinsi pada ruas jalan Bea Laing-Mukun- Mbajang, yaitu, 4,061 miliar dari DAU ditambah dengan  7,700 miliar dana DAK.

Sementara di Manggarai Barat lanjutnya, pembangunan peningkatan ruas jalan Pede-Lemes sebesar Rp 6,160 Miliar dan ruas jalan Nggorang- Wangkung- Kondo sebesar Rp. 3,080 Miliar.

Fredi yang juga anggota komisi IV DPRD NTT yang menangani infrastruktur itu menyatakan, anggaran untuk jalan Ruteng-Iteng memang cukup kecil ketimbang daerah-daerah lain di Manggarai Raya.

Karena itu, dalam kesempatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pokok-Pokok Pengelolahan Keuangan Daerah dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang APBD NTT tahun 2015 di kabupaten Manggarai Fredi berjanji akan terus memperjuangkan ruas jalan ini agar ditingkat statusnya dari pemeliharaan ke peningkatan.

“Kita yang baru memang agak susah memperjuangkan ini karena anggaran tahun ini masih KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) dari DPRD lama. Saya minta dari Pemda agar lebih aktif lagi dalam melakukan kordinasi dengan DPRD dan Pemprov NTT, supaya anggaran lebih proporsional lagi ke depan,” kata Fredi di depan para kepala SKPD  saat melakukan sosialisasi APBD NTT tahun 2015 di kantor Bupati Manggarai.

Ia juga menyoroti adanya kebiasan alokasi dana dari Dinas PU NTT selama ini terkait pembangunan hotmix jalan raya. Kata Fredi, kebiasaan yang mesti segera diubah adalah pembangunan hotmix dengan model pembangunan hanya satu kilometer dalam satu tahun sesuai kondisi keuangan.

“Saya ambil contoh, di Manggarai Timur, jalan provinsi dengan panjang 80 kilometer, apakah tunggu 80 tahun baru jadi?,” tanya Fredi.

Karena itu, ia memberikan solusi kepada Pemprov NTT agar tidak harus membangun hotmix tetapi mulai merubah kebiasaan lama tersebut dengan membangun lapen hingga cepat selesai sampai ke titik jalan provinsi.

Sementara itu, dalam sosialisasi tersebut, Manseltus Mitak, Sekretaris Daerah (Sekda) mengatakan, pihaknya berharap DPRD bisa memperjuangkan penambahan ruas jalan provinsi NTT di Manggarai, mengingat di daerah itu hanya jalur Ruteng-Iteng saja yang berstatus milik provinsi. (ADB/Floresa).

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini