Pabrik Kopi Mestinya Bisa Dibangun di Manggarai Timur

Ruteng,Floresa.co – Bupati Sabu Raijua, Marten Dira Tome (MDT) mengatakan Pabrik kopi mestinya bisa dibangun di Manggarai Timur- Flores,NTT. Dengan demikian petani diuntungkan, lapangan kerja terbuka lebar dan bisa menekan angka kemiskinan di daerah.

“Kalau pabrik ada, kemudian pemerintah membantu itu saya yakin petani kita akan termotivasi untuk menanam lagi, sehingga kontinuitas dari pembangunan pabrik itu sangat baik” ujar Marten kepada Floresa.co, disela-sela kunjungannya ke Manggarai, Selasa, 6 Agustus 2016.

Ia mengatakan Manggarai Timur memiliki potensi kopi yang harus dikembangkan. Kopi Manggarai Timur telah memiliki nama ditingkat nasional. Namun, popularitas saja tidak cukup  bila tidak dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kalau hanya juara kontes, semua orang juga bisa, tetapi yang harus dipikirkan adalah berapa tenaga kerja yang diserap oleh keberadaan kopi yang telah berprestasi itu? Oleh karena itu kita harus bangun pabrik di daerah sendiri” ujar Tome.

Selama ini, menurutnya, petani selalu dalam posisi tidak menguntungkan karena harga komoditas seperti kopi dikendalikan oleh keinginan pemodal.

“Tetapi kalau itu diolah oleh pemerintah juga sebagai bapak kandung dari rakyat ini, maka pemerintah akan memikirkan bagaimana untung rugi mereka. Dengan demikian, jawabannya adalah kopi itu harus diolah didalam daerah dan kita buat pabriknya, sehingga kopi dalam bentuk jadi yang dibawa keluar” jelasnya.

Ia mencontohkan rumput laut di Sabu Raijua. Sebelum pemerintah membangun pabrik pengolahan, harga di tingkat petani berkisar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram.

Namun, setelah pemerintah membangun pabrik pengolahan sendiri, petani bisa menikmati harga yang lebih tinggi yaitu sekitar Rp 7.000 per kilogram.

Tanpa adanya intervensi pemerintah, menurutnya, harga komoditas di tingkat petani akan ditentukan sesuka hati pedagang.

“Petani menikmati pekerjaannya tapi tidak menikmati hasilnya, yang menikmati hasilnya justeru orang lain” kata mantan Kabid PLS provinsi NTT itu.

BACA JUGA:Dira Tome: Human Trafficking Dipicu Minimnya Lapangan Kerja di NTT

MDT sejak Senin bertandang ke pulau Flores untuk memperkenalkan sejumlah produk unggulan dari daerahnya. Ia memulai lawatannya di Manggarai Barat pada Senin kemarin dan hari Selasa 6 September berada di Manggarai.

Kunjungan berbalut perkenalan produk ungggulan ini ditengarai bagian dari safari politik MDT yang kini disebut-sebut sebagai salah satu bakal calon gubernur NTT pada pemilihan kepala daerah tahun 2018. (Ronald Tarsan/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek