NUSANTARAJumlah Penduduk Miskin di 11 Provinsi Bertambah, Termasuk di NTT

Jumlah Penduduk Miskin di 11 Provinsi Bertambah, Termasuk di NTT

Selasa 3 Januari kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2016. Secara nasional, jumlah penduduk miskin pada periode tersebut sebanyak 27,76 juta orang atau 10,7% dari total populasi penduduk Indonesia.

Jumlah tersebut menunjukkan penurunan bila dibandingkan kondisi pada Maret 2016 dimana saat itu jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 28,01 juta orang atau 10,86%.

Penurunan penduduk miskin di Indonesia pada September 2016 terjadi di 23 provinsi, yaitu Jawa Timur (-1,38%), Jawa Tengah (-0,29%), Jawa Barat (-1,33%), Sumatera Utara (-0,23%), Lampung (-2,55%), Sumatera Selatan (-0,43%), Aceh (-0,84%), Sulawesi Selatan (-0,43%), NTB (-2,22%), Banten (-0,66%), Riau (-2,68%), DI Yogyakarta (-1,23%) dan Sulawesi Tengah (-1,75%).

Kemudian, Bengkulu (-0,92%), Papua Barat (-0,98%), Kalimantan Timur (-0,79%), Sulawesi Utara (-1,22%), Kalimantan Selatan (-5,9%), Bali (-1,82%), Sulawesi Barat (-3,82%), Kalimantan Tengah (-4,2%), Kepulauan Riau (-1,05%) dan Bangka Belitung (-2,32%).

Sedangkan 11 provinsi lainnya jumlah penduduk miskinnya naik pada September 2016. Di NTT jumlah penduduk miskin pada September 2016 mencapai 1,15 juta orang naik 0,01% dibandingkan pada Maret 2016.

Daerah lain yang juga penduduk miskinnya bertambah adalah Papua (0,39%), Kalimantan Barat (2,35%), DKI jakarta (0,4%), Sumatera Barat (1,33%), Maluku (1,24%), Sulawesi Tenggara (0,13%), Jambi (0,35%),Gorontalo (0,25%), Maluku Utara (2,32%) dan Kalimantan Utara (14,37%).

Meski secara nasional ada penurunan jumlah penduduk miskin, namun penurunannya belum mencapat target yang ditetapkan dalam APBN 2016 yang menargetkan tingkat kemsikinan pada level 10% hingga 10,6%.

Penduduk miskin menurut BPS adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan pada September 2016 adalah Rp 372.114 per kapita per bulan di kota dan Rp 350.420 per kapita per bulan untuk di desa. (Peter/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA