Adven, Pilkada dan Revolusi Mental

Baca Juga

Adven dan Pilkada

Untuk beberapa daerah di NTT, Adven kali ini terasa spesial. Dikatakan demikian, karena awal Adven hampir persis berada dalam pekan Pilkada.

Di satu sisi, umat Kristiani sedang menantikan kedatangan “pemimpin” surgawi. Ia adalah Anak Domba Allah, pembebas manusia dari dosa, tokoh solider yang tak ingin bertahta di “singgasana”-Nya, tetapi turun ke dunia untuk merasakan langsung penderitaan manusia.

Kedatangan-Nya merupakan sebuah “blusukan” Ilahi yang ingin memperlihatkan sikap tegas berpihak hanya kepada kepentingan manusia.

Sementara di sisi lain, umat Kristiani juga sedang menantikan “kedatangan” pemimpin duniawi. Tentu saja ada harapan bahwa pemimpin duniawi (kepala daerah) yang dinantikan itu mampu tampil sebagai figur solutif di tengah “kegalauan” sosial akhir-akhir ini.

Pemimpin “duniawi” itu mesti mampu tampil liberatif-alternatif dan menjadikan rakyat berdaulat dalam semua aspek kehidupan.

Ia harus menjadi tokoh altruis (alter = yang lain), yaitu tokoh yang berani mengarahkan diri keluar, perhatian terhadap keprihatinan sosial, berbela rasa dengan kaum marginal lalu menyiapkan terobosan-terobosan transformatif demi menyelamatkan rakyat dari sandera sosial.

Pemimpin seperti itu harus memposisikan manusia (rakyat) sebagai subyek pembangunan, tidak boleh memarginalisasi rakyat.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini