PerspektifAnalisisAdven, Pilkada dan Revolusi Mental

Adven, Pilkada dan Revolusi Mental

Keputusan suara hati rakyat harus benar-benar vox populi, vox dei. Jangan sampai karena diberi semacam “angpao” oleh oknum tertentu, rakyat lantas menyingkirkan rasionalitas berpikir.

Revolusi Mental

Bagi rakyat, awal masa Adven yang hampir bersamaan dengan pekan Pilkada, harus direfleksikan sebagai momentum revolusi mental.

Tanpa ini, Pilkada hanya menjadi seremoni elite politik dan rutinitas demokrasi tanpa arti. Bahkan bisa jadi rakyat akan menjadi “korban” dari skenario politik pragmatis yang memang seringkali terjadi dalam setiap perhelatan demokrasi seperti Pilkada.

Adven mesti membantu rakyat mengafirmasi partisipasi politik secara benar demi tercapanya iklim sosial yang kondusif.

Sekaranglah saatnya bagi rakyat untuk memuliakan politik, karena politik pada hakikatnya memang mulia.

Caranya adalah dengan menggunakan hak politik untuk hal-hal mulia dan melalui cara-cara yang mulia, bermartabat dan beretika.

Disamping itu, calon pemimpin juga harus menjadikan Adven sebagai saat tepat untuk merestorasi hati atau momentum revolusi mental.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA