PerspektifAnalisisDewasa Berdemokrasi

Dewasa Berdemokrasi

Mereka yang muda diarahkan oleh penguasa adalah mereka yang secara sadar menimba keuntungan jangka pendek (pragmatis), dan secara tidak sadar menceburkan diri dalam lumpur ketidakadilan.

Ketidakadilan merupakan wajah lain dari ke-tidak-melek-an politik yang dilanggengkan oleh penguasa.

Melek politik adalah dasar transformasi. Gerak maju sebuah masyarakat akan menjadi mustahil tanpa gebrakan politik. Maka, melek politik dalam masyarakat harus ada.

Dalam pesta demokrasi, melek politik tidak hanya dengan ikut mencoblos di bilik suara, tetapi juga mengerti dan sadar konsekuensi politis akan pemimpin yang dipilih. Melek politik juga berarti melihat lebih jauh secara rasional akan visi dan misi pemimpin tersebut.

Sebab, dari visi dan misi itu akan terjabar detail program dan proyek pembangunan di lima tahun yang akan datang.

Sebelum pemimpin itu “datang”, seperti pada umumnya, pesta demokrasi juga meninggalkan kotoran dan sampah.

Vandalisme merupakan kotoran dan politik yang masih purba di tengah pesta demokrasi.

Pembakaran, pengrusakan, pengeroyokan, pemukulan, penistaan dan lain-lain masih menjadi kado busuk pesta demokrasi.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA