Dewasa Berdemokrasi

Baca Juga

Pengakuan itu menepis buih-buih kekalahan yang seringkali menghampiri psikologi kontestan tak terpilih. Bahwa setiap kontestan (calon pemimpin) dalam Pilkada diakui putera terbaik dan layak menjadi pemimpin, hanya saja belum dikehendaki oleh sebagian  besar rakyat.

Setelah kematian John F. Kennedy, presiden Amerika Serikat ke-35 yang tertembak tahun 1963, jandanya bertanya dalam sedih, “Tahukah kau, apa yang kupikirkan tentang sejarah?” Dalam Catatan Pinggir , 05 April 1980, esais Gunawan Mohammad mencatat tentang itu: sejarah adalah sesuatu yang penuh dengan para pahlawan.

Pilkada juga penuh cerita kepahlawanan. Di situ, ada kerendahan hati untuk mengakui kekalahan; ada kebijaksanaan untuk memaknai kemenangan.

Bagi masyarakat, pemimpin terpilih harus dimengerti sebagai kemenangan bersama, sebab pemimpin itu lahir dari proses politik yang sama.

Pemimpin terpilih adalah pemimpin kita semua. Setiap perbedaan pilihan politik yang pernah ada harus dilebur kembali untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Tinggalkanlah semua perbedaan itu demi kepentingan bersama yang lebih besar dan luhur.

Bersama pemimpin terpilih itu rakyat bersama-sama mondorong perubahan dalam pemerintahan daerah yang bersih dan adil.

Penulis tinggal di Ruteng, Kabupaten Manggarai-Flores, meminati isu-isu sosial dan politik.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini