Lahir dengan Lubang Anus Kecil, Bocah Enam Tahun di Manggarai Timur Butuh Bantuan untuk Bisa Operasi

Perut bocah itu terus membesar dan mengeras

Baca Juga

Floresa.co – Seorang bocah berusia enam tahun di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, menderita karena lubang anusnya kecil, hal yang membuatnya kesulitan saat membuang air besar. 

Sementara orang tuanya kesulitan biaya untuk operasi, perut bocah tersebut kini terus membesar.

Thomas Anjelius ‘Anjelo’ Ndaha, anak dari pasangan Fransiskus Fansi, 42 tahun, dan Yosefina Saina, 37 tahun, warga Kampung Tambak, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong itu mengalami kelainan pada lubang anusnya, sejak lahir.

“Kami baru tahu saat ia sudah bisa makan bubur. Saat itu, perutnya membesar dan keras. Begitu cek, kami kaget, lubang anusnya kecil sekali, macam lubang jarum,” kata Fransiskus saat ditemui Floresa di rumahnya, Senin malam, 27 November.

Ia sempat membawa putranya tersebut ke sebuah tempat praktek dokter umum di Borong.

“Dokter bilang lubang anusnya kecil, harus operasi. Kami belum bisa bawa dia ke rumah sakit untuk operasi karena tidak ada uang,” tambahnya.

Orang tua Anjelo adalah buruh tani yang pendapatannya tidak menentu.

“Tergantung permintaan untuk bekerja oleh pemilik sawah,” kata Fransiskus.

Mereka tinggal bersama tiga orang anak di sebuah rumah berukuran sekitar empat kali lima meter persegi, berdinding pelupuh bambu.

Anjelo, anak bungsu mereka, tampak riang menyambut kami yang datang berkunjung Senin malam. Saat itu, ia yang tengah memakan biskuit, melepaskan makanan itu, lalu menyalami kami.

“Dia makan pas-pas saja. Kami selalu kontrol, supaya dia tidak makan yang keras,” kata Fransiskus.

Ia mengatakan, apabila putranya itu memakan makanan yang keras, “kalau berak setengah mati,” membuat dia menangis.

Fransiskus mengatakan, ia dan istrinya tidak mendaftarkan Anjelo ke sekolah karena mereka khawatir akan kesulitan dengan kondisinya.

“Memang dia beraktivitas seperti biasa, bermain seperti biasa, hanya dikontrol terus,” katanya.

Ia mengatakan, mereka jarang mengizinkan Anjelo untuk bermain bersama anak-anak seusianya karena “takut teman-temannya ganggu.”

“Soalnya kalau ada yang ganggu, dia menangis dan perutnya membesar. Itu yang kami takut, makanya kontrol terus,” kata Fransiskus.

Ia menjelaskan saat ini tengah mengurus BPJS gratis yang difasilitasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur.

“Kartu BPJS-nya sedang dalam proses pembuatan,” katanya.

“Kalau pun nanti BPJS sudah jadi, yang kami pikirkan sekarang adalah biaya untuk transportasi dan makan minum kalau operasinya di luar Manggarai Timur,” katanya.

Sementara itu, Yosefina tidak banyak bercerita tentang kondisi anaknya. Hanya air matanya tampak bergelinang.

“Mungkin ada orang-orang baik di luar sana yang bisa bantu anak kami ini,” katanya.

“Kami tidak bisa berbuat banyak karena tidak tahu harus bagaimana ketika kondisinya begini,” tambahnya.

Bagi pembaca yang ingin membantu Anjelo untuk informasi terkait operasi lubang anusnya, bisa menghubungi nomor telepon/WhatsApp 082147416484. Bantuan berupa dana bisa disalurkan melalui BRI 4725 01056018536 atas nama Adelgonda Semu, saudari kandung dari Fransiskus.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini