Floresa.co – Kepala Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigadir Jenderal Endang Sunjaya membenarkan adanya isu lima bulan lalu terkait seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Kupang yang diduga kuat menjadi anggota jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Benar, lima bulan lalu isu itu beredar dan langsung ditindaklanjuti. Setelah diselidiki ternyata benar,” kata Endang saat pertemuan dengan para tokoh agama tingkat provinsi NTT, sebagaimana dilansir Tempo.co, Senin, (27/4/2015).
Namun, menurut Endang, setelah dicek keberadaannya oleh anggota Polda NTT, dosen tersebut sudah tidak ada lagi di Kupang.
“Dosen itu kemungkinan tidak berada di Kupang lagi. Meski demikian kami akan terus menyelidikinya,” ujar Endang.
Terkait nama dosen dan perguruan tingginya, Endang tidak menyebutnya. “Sudahlah dia sudah tidak ada lagi di Kupang, dan dipastikan dia bukan orang NTT,” kata Endang.
Endang menjamin, Polda akan membersihkan wilayah NTT aliran sesat dan radikal seperti ISIS. Menurutnya, aliran sesat dan ISIS yang masuk ke daerah ini tidak akan bertahan lama. Apalagi berkembang dengan baik, karena daerah ini sangat terkenal dengan kerukunan yang sangat baik.
“Masalah ISIS itu merupakan masalah internasional. Yang perlu waspadai adalah mereka yang kembali dari luar negeri itu dengan membawa aliran itu,” katanya.
Endang menambahkan, tidak ada orang NTT yang menjadi anggota ISIS, karena paling banyak adalah dari Jawa Timur. Namun, perlu diwaspadai jika mereka pada akhirnya datang ke daerah kita ini. (Armand Suparman/ARS/Floresa)