ReportasePeristiwaKepsek SMPN 4 Matim Tidak Tahu Soal Pengumpulan Dana untuk Provinsi Flores

Kepsek SMPN 4 Matim Tidak Tahu Soal Pengumpulan Dana untuk Provinsi Flores

Borong, Floresa.co – Yuvensius Menggo, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Manggarai Timur (Matim) tidak mengetahui surat edaran terkait pengumpulan dana untuk Provinsi Flores.

“Saya tidak tahu soal surat edaran itu. Saya baru dengar sekaran dari info teman-teman wartawan,” kata Yuvens kepada Floresa.co, Rabu (6/5/2015).

Ia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada penyampaian dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Rana Mese mengenai surat itu.

“Mungkin surat edaran tersebut diperuntukan bagi pegawai PNS dan Non PNS yang bekerja di Kantor Dinas PPO, sedangkan guru-guru mungkin tidak dilibatkan,” katanya.

Sementara itu, Guru SDK Sita, Kladius Gaut mengatakan kepada Floresa.co, pengumpulan uang dilakukan dengan langsung memotong gaji mereka oleh bendara sekolah untuk diserahkan kepada pihak Dinas PPO.
“Tidak dikumpul secara langsung, tapi potong gaji saja,” kata Kladius.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam rangka menjadikan Matim sebagai basis pemerintahan Provinsi Flores, para pegawai di daerah itu diminta menyumbangkan sejumlah dana. (Baca: Di Matim, PNS/Non PNS Diperintahkan Kumpul Dana untuk Provinsi Flores)

Di Dinas PPO, para pegawai berstatus PNS diminta menyumbangkan Rp 100.000 per orang. Sedangkan pegawai non PNS sebesar Rp 50.000.

Merunut sejarahnya, ide meminta iuran untuk Provinsi Flores ini pertama kali terlontar dari mulut Wakil Bupati Matim, Andreas Agas pada 24 Maret 2015 lalu.

Waktu itu, ia mengatakan, penggalangan dana pegawai di Matim merupakan bagian dari upaya Pemda untuk menjadikan Matim sebagai ibu kota Provinsi Flores. (Baca: Pemda Matim Berambisi Jadikan Borong Ibukota Provinsi)

Saat itu Agas baru saja menghadiri peretemuan para penggagas pembentukan Provinsi Flores di Mbai, 20 Maret 2015.

Dalam pertemuan tersebut, Borong masuk nominasi calon ibu kota Provinsi Flores. (Satria/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA