Floresa.co – Situasi emosional masih menyelimuti seluruh dunia setelah kanonisasi mendiang Paus Yohanes XXIII dan mendiang Paus Yohanes Paulus II.
Dua puluh empat jam setelah upacara kanonisasi berakhir di Vatikan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengeluarkan pernyataan untuk menghormati kedua tokoh abad ke-20 ini.
“Hari ini, Michelle dan saya bergabung bersama umat Katolik dari seluruh dunia merayakan kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II. Pelayanan dan kesaksian mereka tidak hanya mengubah Gereja Katolik, tetapi seluruh dunia,” demikian pernyataan Obama seperti dilansir Ucanews.com, Selasa (29/4/2014)
“Paus Yohanes XXIII berperan besar bagi Gereja dalam perdamaian dan keadilan global, dan dengan mengadakan Konsili Vatikan II ia memperbaharui tidak hanya aspek ibadah, tetapi hubungan Gereja Katolik dengan komunitas-komunitas agama lain,” kata Obama.
Ia menambahkan, “Paus Yohanes Paulus II membantu menginspirasi gerakan solidaritas di Polandia, sebuah gerakan yang menyebar dan akhirnya membantu untuk mengakhiri komunisme di Eropa Timur, dan ia berbicara dengan lantang melawan apartheid di Afrika Selatan dan genosida di Rwanda. Dia memiliki hubungan yang dekat dengan orang-orang muda, dan banyak dari mereka menjadi pelayan Gereja dan mentaati ajaran Gereja.”
Kanonisasi dua Paus tersebut juga memberi kesempatan kepada Presiden Obama untuk mengadakan pertemuan baru-baru ini dengan Paus Fransiskus di Vatikan.
“Kami merayakan para santo ini dan kepemimpinan Yang Mulia Paus Fransiskus, dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Paus Fransiskus dan Gereja Katolik di seluruh dunia untuk memajukan perdamaian dan keadilan bagi semua orang,” ungkapnya.