Menentang Australia, Timor Leste Memanas

Baca Juga

Perjanjian ini disahkan untuk menggantikan Perjanjian Celah Timor yang ditandatangani oleh Australia dan Indonesia pada tanggal 11 Desember 1989; perjanjian tersebut tidak lagi berlaku setelah Timor-Leste merdeka dari Indonesia. Meskipun sedikit berbeda, Perjanjian Laut Timor memposisikan Timor-Leste pada posisi yang sama dengan Indonesia dalam Perjanjian Celah Timor.

Membludaknya massa demonstran juga tidak terlepas dari seruan politik yang dilakukan oleh Xanana Gusmão selaku Ketua Delegasi Perundingan (sekaligus Ketua Umum ACBN) dalam acara Seminar Nasional tentang Kedaulatan Kelautan yang diselenggarakan oleh ACBN pada tanggal 16 Maret 2016 yang lalu. Dalam acara tersebut juga diberikan sertifikat penghargaan terhadap mantan aktivis PRD (Partai Rakyat Demokratik) oleh Xanana Gusmão selaku Panglima Tertinggi FALINTIL (Angkatan Bersenjata Perlawanan Timor-Leste).

Beberapa nama mantan aktivis PRD tersebut di antaranya Budiman Sujadmiko, Petrus Harianto, Andi Arief, Daniel Indra Kusuma, Yakobus Eko Kurniawan, Dita Indah Sari, Wilson, Widji Tukul, Bimo Petrus Nugroho, dan Safi’i Kemamang. Penghargaan diberikan sebagai ucapan terima kasih para mantan pejuang perlawanan pembebasan nasional Timor-Leste terhadap solidaritas perjuangan yang telah dilakukan oleh PRD di masa lalu.

“Gerakan massa ini, kami lakukan sebagai bagian untuk mendukung upaya diplomasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Pemerintah Timor-Leste yang diwakili oleh  Xanana Gusmão. Saat ini, beliau (red: Xanana Gusmao) sedang berkunjung ke Afganistan untuk mengikuti Konferensi Negara-Negara Miskin,” ujar Nuno Corvelo Lolaran selaku Pelaksana Harian ACBN. ( Lapporan Va Safi’i/PTD/Floresa)

 

 

 

 

 

 

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini