ReportasePeristiwaSejak Januari, Ada 73 Kasus Bencana di Manggarai Timur

Sejak Januari, Ada 73 Kasus Bencana di Manggarai Timur

Borong, Floresa.co – Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT tergolong daerah yang rawan bencana. Sejak Januari lalu, total kejadian benacana yang terjadi sebanyak 73 kasus.

“Kabupaten Manggarai Timur masih tergolong daerah rentan dengan bencana alam. Data sejak bulan Januari lalu ada sekitar 73 kasus bencana alam,”ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Siap Siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur, Peter Dola kepada Floresa.co Jumat 20 Mei 2016 di kantornya.

Jenis bencana yang umumnya terjadi adalah longsor, banjir, angin puting beliung dan kekeringan.

Dari sembilan kecamatan, kata dia, yang paling banyak mengalami bencana adalah kecamatan Poco Ranaka dengan jumlah 18 kasus. Menysul Kecamatan Lamba Leda sebanyak 12 kasus.

Kemudian, Kecamatan Poco Ranaka Timur sebanyak 11 kasus, Kota Komba 8 kasus, Sambi Rampas 8 kasus, Rana Mese 5 kasus, Elar 3 kasus dan Elar Selatan hanya 1 kasus.

Data bencana ini dilaporkan oleh kepala desa, camat dan pantauan langsung petugas lapangan BPBD.

Kepala BPBD Manggarai Timur, Anton Dergong menambahkan pada tahun 2016 ini memang ada peningkatan kasus bencana.

“Akan tetapi kami terus melakukan pembenahan antara lain sudah memberikan sumbangan kepada korban kebakaran kepada 30 KK,”ujar Anton.

Dikatakannya ada 28 kasus bencana yang ditangani pihak BPBD untuk diperbaiki antara lain beberapa saluran irigasi dan tembok penahanan jalan yang terkena longsor.

“Sekarang kita perbaiki saluran Wae Tiwu Lewe Kelurahan Mando Sawu, kecamatan Poco Ranaka dan panjang saluran yang ambruk 60 meter pada 2 titik di lokasi bencana,”ujar Anton.

Anton menambahkan luas areal sawah yang dialiri air dari irigasi itu adalah 25-31,05 hektare dan jumlah petani sebanyak 83 KK.

Martinus Durung petani dari Desa Mando Sawu berharap semoga secepatnya diselesaikan perbaikan saluran irigasi tersebut. Sebab, petani sanagat membutuhkan.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya BPBD Matim, karena sudah cepat respon terhadap bencana di desa kami”,ujarya. (Ronald/Floresa).

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA