Floresa.co – Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur – Flores mengirimkan hak jawab ke redaksi Floresa.co terkait berita berjudul “Kejari Ruteng Diminta Selidiki Proyek Jalan ke Pusat Pemerintahan Manggarai Timur”.
Berita tersebut dipublikasikan Floresa.co pada 8 Januari lalu dan ditulis oleh reporter Floresa.co Ronald Tarsan.
Dalam berita ini, Floresa.co mengutip pernyataan anggota DPRD Manggarai Timur Adven S Peding yang meminta agar aparat hukum segera turun tangan untuk menyelidiki proyek tersebut karena diduga bermasalah.
BACA:Kejari Ruteng Diminta Selidiki Proyek Jalan ke Pusat Pemerintahan Manggarai Timur
Proyek ini dianggap bermasalah karena baru saja dikerjakan pada 2015 lalu, tetapi di sejumlah titik ditemukan adanya kerusakan.
Dalam hak jawabnya, Kabag Humas dan Protokol Setda Manggarai Timur, Bonefasius Sai mengakui adanya kerusakan jalan ke pusat pemerintahan Manggarai Timur itu.
“Kerusakan sendiri akibat beban muatan kendaraan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manggarai Timur yang beratnya menyampaikan 25 ton. Sedangkan kapasitas kemampuan daya tahan beban jalan dimaksud hanya kendaraan bermuatan 9 ton beban. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada jalan dimaksud,”tulis Bonefasius dalam keterangannya.
Berikut kutipan lengkap hak jawab Pemda Manggarai Timur:
Dengan hormat
Menanggapi berita floresa.co edisi 08 januari 2016, dengan judul “JAKSA DIMINTA SELIDIKI PEMBANGUNAN JALAN KE PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN MANGGARAI TIMUR “, dengan ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menanggapi bahwa, jalan jalur Jengok – Lehong benar mengalami kerusakan. Kerusakan sendiri akibat beban muatan kendaraan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manggarai Timur yang beratnya menyampaikan 25 ton. Sedangkan kapasitas kemampuan daya tahan beban jalan dimaksud hanya kendaraan bermuatan 9 ton beban. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada jalan dimaksud.
Sejauh ini ruas jalan Jengok – Lehong atau jalur menuju pusat pemerintahan kabupaten Manggarai Timur itu sedang diperbaiki oleh kontraktor pelaksana.
Terkait konstruksi perbaikan sebelumnya yang menggunakan coran semen dapat dijelaskan bahwa perbaikan itu bersifat sementara. Hasil pemeriksaan pengawas lapangan pemerintah menemukan beberapa titik badan jalan ditumbuhi mata air sehingga berpotensi kerusakan pada jalan itu sendiri. Untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah pada saat itu, kontraktor melakukan perbaikan dengan coran semen karena konstruksi coran semen bisa bertahan lama dengan air, sehingga mampu bertahan dengan beban muatan 25 ton.
Sejauh ini, Pemerintah dan kontraktor pelaksana pembangunan jalan dimaksud telah berkomitmen untuk melakukan perbaikan hingga tuntas sehingga tidak mengganggu pengguna jasa jalan nantinya.
Pemerintah berapresiasi baik atas sikap anggota DPRD Manggarai Timur yang cukup tegas dalam menjalankan fungsi kontrolnya terhadap pembangunan di wilayah Manggarai Timur. Pemerintah mengajak seluruh elemen untuk bergandengan tangan dalam membangun Manggarai Timur sesuai bidang kerja masing masing.
Kabag Humas dan Protokol
Setda Manggarai Timur
ttd
Bonefasius Sai,S.Sos