Ruteng, Floresa.co – Guyuran hujan akhirnya jatuh di kota Ruteng dan sekitarnya sealama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (6/11/2014), setelah selama beberapa bulan dilanda kemarau panjang. Warga pun bersujud syukur.
Menurut pengakuan sejumlah warga, hujan yang terjadi selama dua hari ini disertai serpihan es. Turunnya hujan setidaknya akan mengatasi problem kekurangan air yang melanda kota Ruteng.
Ermilinda Saryani, salah seorang warga di Ruteng yang ditemui Floresa.co, Kamis (6/11) mengaku senang dan langsung mengucapkan syukur, ketika hujun yang dinanti akhirnya turun.
“Syukur Tuhan, engkau kembali memberikan air dengan hujan hari ini dan kemarin,” ucap Ermilinda seraya tangan bersujud ke langit.
Ermilinda menceritakan, selama musim kemarau, dirinya terpaksa membeli air dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Ruteng untuk kebutuhan setiap hari.
Pendistribusian air oleh PDAM diantar dengan menggunakan mobil tangki ke rumah-rumah warga yang memesan.
Hujan juga dilaporkan terjadi di sejumlah tempat di Manggarai. Meski demikian, ada juga wilayah yang belum terjadi hujan.
“Di Borong, sepertinya masih malu-malu,mendung tanpa gerimis,”ujar Andry, seorang warga Borong kepada Floresa.co.
Dia berharap, hujan segera membasahi kota Borong dan sekitarnya.
Pasalnya, belum turunnya hujan membuat petani tidak bisa memulai masa tanam yang seharusnya mulai dilakukan pada Oktober.
Seperti diberitakan Floresa.co sebelumnya, di Kabupaten Manggarai saja, kekeringan melanda 88 desa. Dampak kekeringan ini dirasakan oleh 25.647 jiwa atau 5.215 kepala keluarga (KK) yang berdomisili di 88 desa tersebut.
“Masyarakat yang umumnya domisili di pedesaan itu mengalami gagal tanam, gagal tumbuh dan gagal panen tanaman padi sawah,”ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai, Anglus Angkat pada Rabu kemarin. (ARD/PTD/Floresa)