Labuan Bajo, Floresa.co – Sejumlah bak penampung air di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat mubazir.
Setidaknya, ada tiga yang ditemukan Floresa.co dalam kedaan tidak terisi air dan sudah lama tidak dimanfaatkan.
Bak yang terletak tepat di samping SPBU Kaper, Desa Golo Bilas misalnya sebagian besar lantai penutupnya dipenuhi daun kering.
Dua lubang yang seharusnya selalu ditutupi, juga menganga lebar. Bahkan daun pintu di salah satu lubang itu sudah tidak tersedia. Akibatnya, bagian dalam bak penuh dengan daun dan beberapa potongan kayu. Sampah plastik yang tampak sudah lama mengisi bak itu juga menumpuk.
Dari bak yang berukuran sekitar 10 x 10 meter itu, melalui ruang kontrol yang dipenuhi dengan jaring laba-laba, menjulur tiga buah pipa berukuran sekitar 6 dan 8 dim.
Dalam ruang kontrol itu, dipasang 2 keran besar yang menghubungkan pipa dari dalam dan ke luar bak. Pintu besi ruang kotontrol itu sendiri menganga lebar.
Di luar bak, pipa-pipa itu menjulur ke beberapa arah. Dua pipa berukuran 6 dan 8 dim, dipasang ke arah utara. Yang berukuran 6 dim ditanam dalam tanah, sedangkan yang berukuran 8 dim, tergeletak di atas tanah.
Satunya lagi, yakni berukuran 6 dim ditarik ke arah timur, terarah ke jalan TransFlores yang dalam jarak 30 meter disambung dengan pipa plastik berukuran 3 dim.
Selain itu, ada juga 2 buah bak penampung yang juga nasibnya sama.
Di samping Kantor PUPR, terdapat bak berukuran sekitar 10 x 15 meter yang juga tidak terisi air. Di diding bak itu dipenuhi lukisan dan coretan-coretan liar, juga tampak pipa-pipa besar terhubung ke bak tersebut.
Lalu, yang satunya lagi terdapat di puncak bukit Wae Mata, di sebelah timur SPBU.
Untuk sampai ke bak terakhir ini, dari SPBU harus trekking sejauh sekitar 400 meter.
Sama seperti ke dua bak sebelumnya, bak yang berukuran sekitar 20×20 meter tersebut juga dikelilingi pipa dengan berbagai ukuran.
BACA: Krisis Air Bersih di Labuan Bajo: Ironi Kota Pariwisata
Bahkan, ada juga pipa berukuran 8 dim yang diperkirankan belum lama dipasang.
Ditopang oleh beberapa potong pipa yang dilas membentuk anak tangga, dan ditarik ke arah rumah warga yang terletak di sebelah utara bak tersebut.
Ario Jempau