Ruteng, Floresa.co – Aktivis dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Manggarai menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kepolisian resort (Polres) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/12/2014).
Mereka memprotes belanja mobil jenis Pajero Sprot V6 senilai Rp 400-an juta untuk Polres Manggarai oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Aksi ini juga sekaligus dalam rangka hati anti korupsi sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Para mahasiswa dalam pernyataan tertulisnya menyebutkan, pemberian mobil mahal kepada kepolisian tersebut sarat dengan nuansa gratifikasi. Apalagi Polres Manggarai sedang menangani kasus korupsi APBD senilai 21 miliar di Matim.
Saat berorasi menuju kantor Polres Manggarai, Benediktus Tiwu, Ketua PMKRI cabang Ruteng menyebutkan, pihaknya mencurigai adanya kerja sama antara Pemkab Matim dan Polres Manggarai dalam menenggelamkan proses hukum kasus korupsi APBD tahun 2012 tersebut.
Hingga kini, sebut Benediktus, penanganan kasus korupsi itu belum menemukan kejelasan.
“Kami menduga ada konspirasi antara Pemkab Matim Timur dengan kepolisian Manggarai dalam menangani kasus korupsi Rp 21 miliar yang hingga kini masih mangkrak di Polres,” teriak Benediktus saat berorasi di depan Polres Manggarai.
Sementara itu, Yohanes Hasan, pejabat sementara ketua GMNI cabang Manggarai mendesak Kapolres untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan gratifikasi itu.
Pantauan Floresa.co, setiba di depan kantor Polres para demonstran diterima oleh Wakil Polres Manggarai, I Ketut Suardika dan Kasat Rekrim Iptu Edy. (ADB/Floresa)