‘Kolam Ikan Motang Rua,’ Sindiran Warga untuk Genangan Air di ‘Natas Labar Kota Ruteng’ yang Dibangun Dana Miliaran

Genang air dipicu masalah penyumbatan pada saluran drainase, kata pejabat pemerintah terkait

Baca Juga

Floresa.co – Usai guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir, taman di pusat kota Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai digenangi air, yang membuatnya tampak seperti kolam.

Pantauan Floresa, ‘Natas Labar Kota Ruteng’ nama taman itu tergenang di sejumlah bagian, dengan tinggi air sekitar 20 sentimeter.

Merespons hal ini, lewat media sosial dan aplikasi percakapan digital, warga menyampaikan sindiran.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada 5 Januari, akun ‘Toto Repang’ menulis, “Natas bate labar hasil dari slogan Perubahan H2N.” 

Natas bate labar berarti tempat bermain, sementara H2N merujuk pada Bupati Herybertus GL Nabit dan wakilnya Heribertus Ngabut.

Dengan kondisinya seperti saat ini, akun itu menyebut taman itu “lebih cocok jadi kolam ikan.”

“Mai ge lawa pekang ikan awo natas bate labar Motang Rua,” tulisnya dalam Bahasa Manggarai, ajakan memancing ikan di taman itu.

Genangan air di taman itu masih terpantau hingga 5 Januari 2024.

Unggahan akun itu ramai dikomentari dan dibagikan kembali oleh pengguna Facebook.

Sementara di sebuah grup WhatsApp untuk para pembaca Floresa, seorang warga yang membagikan foto kondisi taman itu menulis, “kolam ikan lele Motang Rua.”

Penataan taman itu selesai dikerjakan pada tahun lalu, dengan anggaran Rp3,6 miliar, bersumber dari pinjaman daerah.

MT, salah satu warga Ruteng yang meminta Floresa agar namanya tidak ditulis mengatakan mestinya proyek yang menggunakan anggaran sebesar itu dikerjakan dengan baik. 

“Kasihan masyarakat. Kualitasnya sangat-sangat buruk,” katanya kepada Floresa pada 5 Januari.

MT menduga genangan air terjadi karena tidak ada pembuangan ke saluran drainase. 

Sementara itu Hery Patria, Pejabat Pembuat Komitmen proyek pembangunan taman itu berkata kepada Floresa genangan air terjadi karena tersumbatnya bagian pembuangan ke drainase.

“Ini pengaruh sampah tutup saluran pembuangan,” katanya pada 5 Januari.

Ia menduga, penumpukan sampah terjadi saat warga merayakan Malam Tahun Baru di taman itu.

Ia mengklaim, kini sampah tersebut sudah dibersihkan, dan hasilnya “tiga karung besar” sampah. 

Ia tidak menjelaskan kapan pembersihan sampah itu dilakukan karena pantauan Floresa pada 5 Januari pukul 16.00 Wita, genangan air masih terlihat di taman itu.

Taman itu yang sebelumnya merupakan lapangan sepakbola disebut-sebut menjadi ikon baru di kota Ruteng. Lokasinya berada di sebelah utara kantor bupati.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini