Banjir dan Longsor Melanda Wilayah Manggarai Usai Hujan Lebat Selama Dua Hari

Hujan lebat terjadi pada 10-11 Maret

Baca Juga

Floresa.co – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai di Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 8-10 Maret memicu banjir dan longsor di sejumlah titik.

Di Reo, Kecamatan Reok hujan lebat memicu banjir, buntut meluapnya sungai Wae Pesi. 

Camat Reok, Eddy Junaidin yang ikut memantau lokasi banjir mengatakan meluapnya sungai itu menyebabkan terhambatnya lalu lintas kendaraan Reok-Ruteng. 

Ia mengatakan, Sungai Wae Pesi terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan beberapa kecamatan di Kabupaten Manggarai dan merupakan satu-satunya jalur perekonomian untuk Manggarai Raya, wilayah Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.

Eddy menambahkan, banjir tersebut terjadi sejak 10 Maret dini hari yang membuat kendaraan yang melintas harus menunggu air surut sekitar tiga jam.

“Kendaraan sempat tidak bisa lewat selama tiga jam karena air naik sampai hampir satu meter,” katanya kepada Floresa pada 10 Maret sore melalui sambungan telepon.

Ia mengatakan, selain di wilayah Tempat Penampungan Ikan [TPI], air sungai juga naik di wilayah terminal, pintu masuk kota Reo dari wilayah Ruteng.

“Sampai saat ini, agak mendingan, air sudah agak surut, sekarang transportasi suda bisa lewat,” terangnya.

Sementara di Kecamatan Cibal, longsor terjadi di Desa Perak yang mengakibatkan jalur tersebut lumpuh total.

Longsor terjadi pada 10 Maret malam saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut.

Pantauan Floresa, longsor membuat kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tidak bisa melintas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar mengatakan kepada Floresa pada 10 Maret malam, longsor tersebut sudah dibersihkan sekitar pukul 17.00 Wita. 

Editor: Ryan Dagur

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini