Nabit ‘Bajak’ Kader Nasdem Jadi Calon Wakil, Ngabut Gaet Mantan Camat 

Pimpinan Nasdem mengatakan partai tetap mengdukung kandidat lain

Floresa.co – Konfigurasi pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Kabupaten Manggarai sudah makin terlihat. 

Petahana – yang sudah memutuskan pisah jalan – sama-sama mengumumkan bakal calon wakil pada 21 Juli.

Bupati Manggarai saat ini, Herybertus GL Nabit yang berasal dari PDI Perjuangan, menggaet Fabianus Abu sebagai wakil.

Fabi merupakan pengurus Dewan Pimpinan Daerah [DPD] Nasdem Manggarai, sekaligus anggota DPRD Manggarai periode 2014-2019 dan 2019-2024. Ia maju lagi pada pemilu Februari lalu, namun tidak terpilih.

Sementara Heribertus Ngabut, wakil bupati saat ini, pada hari yang sama mengumumkan Karolus Mance sebagai pendampingnya. 

Karolus adalah Aparatur Sipil Negara yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan.

Karolus sebelumnya pernah menjadi Kepala Bagian Tata Pemerintahandan Camat Cibal Barat.

Nabit berkata, ia memilih Fabi untuk menjaga keseimbangan ‘keterwakilan wilayah.’

Kecamatan Wae Ri’i, asal Fabianus, memiliki sekitar 20 ribu pemilih, jumlah yang menurut Nabit “cukup banyak” dan “harus diperhitungkan.”

“Karena itu kita berpikir bahwa sesuatu yang cukup fair bagi masyarakat Wae Ri’i mendapatkan jatah calon wakil bupati untuk sama-sama berlaga di 2024,” ujar Nabit.

Pada pemilu tahun ini, Wae Ri’i yang menjadi satu daerah pemilihan dengan Kecamatan Langke Rembong – dari sebelumnya gabung dengan Kecamatan Rahong Utara – tak lagi memiliki keterwakilan. Dari 10 calon DPRD terpilih, semuanya berasal dari Langke Rembong.

Sementara itu, Ngabut berkata, memilih Karolus Mance karena mempertimbangkan pengalaman panjangnya di birokrasi pemerintahan.

Di matanya, Karolus “seorang birokrat tulen berpengalaman dan pekerja ulung.”

“[Ia] tegas dalam mengambil langkah-langkah kebijakan, sesuai dengan bidang tugasnya selama ini,” katanya.

Berbicara dengan Floresa pada 22 Juli, Ngabut berkata, pengumuman bakal calon wakil yang terjadi pada hari yang sama dengan Nabit adalah suatu kebetulan.

Soal partai politik pendukung, ia berkata, seperti semua bakal calon lainnya,  sejauh ini belum ada yang pasti. 

Namun, ia mengharapkan dukungan dari tiga partai – Golkar, PAN dan Hanura – yang “menjadi fokus diskusi selama ini.”

Soal adanya calon lain yang juga mengklaim mendapat dukungan dari tiga partai itu, katanya, hal biasa dalam proses politik.

“Nanti yang menentukan para saat pengambilan SK [Surat Keputusan] di Jakarta. Partai A, Partai B, Partai C itu ke mana. Waktu itu baru clear.”

Pembajakan’ Kader Nasdem

Dewan Pimpinan Daerah [DPD] Nasdem Nusa Tenggara Timur mengatakan manuver Nabit menggaet Fabi dilakukan tanpa sepengetahuan  partai.

Meski demikian, menurut Ketua DPD Nasdem NTT, Edistasius Endi langkah politik Nabit adalah “haknya.”

“Kalau dia mengambil Fabi, berarti kan mengambil personal. Sedangkan gerbong Nasdem mendukung yang ditetapkan dan diputuskan oleh partai,” ujar Endi yang juga merupakan Bupati Manggarai Barat.

Ia berkata, kader Nasdem yang direstui adalah Sekretaris DPD Nasdem Manggarai, Thomas Dohu.

“Thomas hari ini ke Jakarta untuk mengambil SK pencalonan,” ujar Endi kepada Floresa pada 22 Juli.

Ia berkata, Thomas – mantan Ketua KPUD NTT –  maju sebagai calon wakil mendampingi Yohanes Halut dari Partai Gerindra. 

Ia pun menegaskan, Fabi harus menanggalkan “kapasitasnya sebagai orang Nasdem.”

Saat ini, Fabianus merupakan Wakil Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Pemerintahan DPD Nasdem Manggarai.

Nabit mengklaim memilih kader Nasdem sebagai wakilnya tidak untuk “memecah partai dan kader tertentu.”

Sementara Fabi berkata kepada Floresa pada 22 Juli, keputusan Nabit meminangnya bukan sebuah bentuk pembajakan.

Ia mengklaim, dirinya dan kader Nasdem Manggarai lain tak mengetahui bahwa ia masuk dalam radar Nabit.

“Sebelumnya beliau melakukan penjajakan calon wakil dan kita sendiri tidak tahu,” katanya.

Ia mengaku baru mulai berkomunikasi dengan Nabit pada 16 Juli soal pencalonan.

Fabi menambahkan, keputusannya menerima pinangan itu bukan untuk memecah belah Nasdem, tetapi menghargai keputusan Nabit yang “memilih saya tanpa syarat.”

“Jadi ini bukan bentuk pembajakan,” katanya.

Ia berkata tetap akan maju bersama Nabit, terlepas dari sikap partainya. 

“Kalau tentang kader partai saya tidak tahu hatinya seperti apa,” kata Fabi.

Laporan ditulis Petrus Dabu dan Berto Davids

Editor: Ryan Dagur

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA