Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
- Reportase
Apresiasi Google News Showcase, AMSI Berharap Google Perluas Kerja Sama dengan Lebih Banyak Media, termasuk Media Lokal
"Kolaborasi yang menjangkau media lokal sangat penting untuk memperkuat jurnalisme akar rumput yang menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan publik di wilayah masing-masing,” kata Ketua Umum AMSI, Wahyu DhyatmikaAyah di Adonara, Flores Timur Desak Polisi Segera Tangkap Tiga Pria yang Perkosa Putrinya
Polisi mengklaim masih mengumpulkan alat buktiHari Anti Tambang di Flores, Warga Belajar Bersama Perkuat Kapasitas Perlawanan terhadap Industri Ekstraktif
Kesaksian warga lingkar proyek geotermal mengungkap eksploitasi besar-besaran yang merusak alam dan mengancam hak asasi mereka
- Perspektif
Pulau Kera dan Reklamasi Kekuasaan
Masalah mendasar di Pulau Kera bukan semata soal rencana relokasi, melainkan cara kekuasaan bekerja—baik secara halus maupun terang-terangan—untuk meminggirkan komunitas pesisir atas nama pembangunanPoco Leok dan Media yang Melayani Kepentingan Publik
Kami mengajak Anda semua, para pembaca kami, untuk sama-sama berdiri menjaga jurnalisme, menjaga keadaban dan menjaga komitmen untuk merawat solidaritasCara Receh Reba Pitak
Dengan akal sehat kita bisa dengan mudah menemukan keserampangan data dan fitnahan akun Reba Pitak
- Literasi
Trilogi Insiden, Perlawanan Seno Gumira Ajidarma yang Kerja Jurnalistiknya tentang Timor Leste Ditindas Orde Baru
“Cacing diinjak-injak saja menggeliat, apalagi manusia,” kata Seno Gumira AjidarmaSeekor Burung Kecil Biru di Naha: Reportase dan Refleksi Pascakonflik di Timur Indonesia
Di tengah keterbatasan akses bagi jurnalis perempuan di wilayah konflik, Linda Christanty memilih tetap pergi, menemukan cerita-cerita ketidakadilan pemerintah yang menyulut pertikaianSeabad Pramoedya Ananta Toer: Pengingat akan Luka, Keberanian Perempuan dan Rasa Kemanusiaan
Karya Pram menjadi tempat berpijak dalam masa yang gelap
- Narasi
‘Balada Tana Mbate,’ Narasi Keresahan Mahasiswa terhadap Peminggiran Warga Manggarai dalam Proyek Pembangunan
Karya seni Komunitas Niang Gejur ini mengontraskan cara pandang pemerintah dan korporasi dengan warga lokal dalam konsep ketuhanan, kemanusiaan dan hak atas ruang hidupMasih Adakah Polisi yang Melindungi dan Melayani Masyarakat?
Jawabannya adalah ya, kendati tidak mudah menemukannyaMelestarikan Tari Vera, Menjaga Warisan Peradaban Etnik Rongga di Manggarai Timur
SDK Wae Poang menjadikan upaya pelestarian tari ini sebagai materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Wawancara
Dewi Kartika, Sekjen KPA soal Konflik Lahan di Nangahale: Hukum Agraria Tak Sekadar Legalistik, Hak Asal-usul Perlu Diutamakan
Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan secara sungguh semangat reforma agraria yang memprioritas kelompok masyarakat kecil, bukan mereka yang punya kuasa dan modalAbdon Nababan, Pemerhati Masyarakat Adat: Gereja Katolik di Sikka Pilih Terapkan Hukum Negara Meski Sadar akan Timbulkan Ketidakadilan
Gereja perlu bermusyawarah dengan umat melalui pendekatan sejarah dan sosial, kata AbdonSeverinus Kurniadi: Labuan Bajo Butuh Rencana Induk Drainase yang Detil Per Zona
Sistem drainase di Labuan Bajo diakui masih buruk, jadi salah satu pemicu kota super premium ini terus mengalami banjir