Mensos Menangis Melihat Dua Bayi TKI Asal NTT

Menteri Sosial Khofifah Indar Pawaransa menggendong salah satu bayi dari TKI yang bermasalah (Foto: Kompas.com/ Indra Akuntono)
Menteri Sosial Khofifah Indar Pawaransa menggendong salah satu bayi dari TKI yang bermasalah (Foto: Kompas.com/ Indra Akuntono)

Floresa.co – Menteri Sosial Khofifah Indarparawansah tak kuasa menahan tangisannya saat melihat dua bayi di antara TKI bermasalah yang dideportasi dari Malaysia. Dua bayi itu adalah putra dan putri tenaga kerja wanita Indonesia yang berasal Nusa Tenggara Timur (NTT). Usia kedua bayi itu belum genap satu tahun.

Ini terjadi saat Khofifah mengunjungi dan hendak memberikan penyuluhan pada para TKI di sebuah ruangan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), di Jakarta Timur pada Jumat (26/12/2014).

Khofifah sempat berbincang sejenak dengan orangtua dari kedua bayi tersebut. Ia juga nampak memberikan motivasi agar para TKI tidak terlalu lama mengalami trauma dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa di daerah asalnya.

“Sabar ya, nanti saya bantu,” ucap Khofifah sambil menyeka air matanya sebagaimana dilansir kompas.com.

Seusai berbincang, Khofifah meminta para wartawan untuk meninggalkan ruangan. Alasannya, kegiatan penyuluhan ini bersifat tertutup untuk peliputan media.

Khofifah menjelaskan, seluruh TKI yang masih ditangani oleh RPTC tidak diperkenankan untuk dipublikasikan wajah dan semua datanya melalui media massa. Semua dilakukan semata-mata demi menjaga keselamatan para TKI bermasalah yang beberapa di antaranya merupakan korban human trafficking.

Ia menjelaskan, TKI yang baru dideportasi dari Malaysia ini memiliki jenis masalah yang berbeda. Ada TKI yang bermasalah karena ilegal, ada juga TKI legal tapi dianggap bermasalah karena over stay.

Ada sekitar 95 TKI di tempat itu yang terdiri dari 44 laki-laki dan 51 perempuan. Jumlah itu termasuk dua bayi yang masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. (TIN/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.