Tersangka Kasus JIS Diduga Pernah Jadi Korban Guru Paedofilia

BACA JUGA

Jakarta, Floresa.co – Penyidik Polda Metro Jaya menduga, salah satu tersangka kejahatan seksual Zainal menjadi korban pelaku paedofil William James Vahey (64) yang tewas bunuh diri.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Minggu (27/4/2014), mengatakan pengakuan Zainal kepada penyidik setelah mengenali foto Vahey yang pernah melakukan asusila terhadap dirinya.

Saat usia 14 tahun, Rikwanto menjelaskan, Zainal pernah dipanggil seorang warga asing untuk melakukan tindakan asusila di dalam mobil di sekitar Bundaran Pondok Indah Jakarta Selatan.

“Orang asing itu memberikan uang Rp 20 ribu kepada ZA (Zainal),” ujar Rikwanto.

Selanjutnya, penyidik menunjukkan foto Vahey untuk mengonfirmasi identitas orang asing yang melakukan pelecehan seksual terhadap Zainal.

Rikwanto menuturkan, Zainal membenarkan orang yang difoto tersebut melakukan pelecehan itu.

Rikwanto mengungkapkan, Zainal juga pernah menjadi korban perbuatan asusila (sodomi) saat berusia lima tahun di lingkungannya.

Tersangka Zainal merupakan pekerja alih daya (outsourcing) PT ISS yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Jakarta International School (JIS) Jakarta Selatan.

Zainal bersama almarhum Azwar, Syahrial, Awan, Agun, dan seorang perempuan Afrischa Septiani menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap murid lelaki TK JIS berinisial AK (6).

Sementara itu, Vahey diketahui sebagai mantan guru sosiologi di JIS Jakarta Selatan sejak 1992-2002.

Vahey yang tewas bunuh diri menjadi buronan FBI Amerika Serikat karena diduga telah “memerkosa” 90 anak berusia 12 – 14 tahun saat mengajar pada beberapa negara seperti Spanyol, Iran, dan lain-lain.

Latest News

Anggap Proses Hukum terhadap Pemuda Poco Leok Bentuk Kriminalisasi, Koalisi Advokasi Canangkan Donasi ‘500 Rupiah’ untuk Ganti Pagar Bupati Manggarai

"Pengumpulan koin ini sebagai salah satu bentuk solidaritas untuk segera memperbaiki pagar yang rusak agar Bupati Manggarai bisa bekerja nyaman dan aman tanpa diganggu oleh masyarakat yang memilihnya," kata koalisi

Artikel Lainnya