Irvan Kurniawan: Mahasiswa Asal Matim, Lulusan Terbaik di Undana

Baca Juga

“Didikan yang keras dari kedua orang tua menjadikan budaya literasi sebagai bagian dari diri saya,” katanya.

Setelah tamat SDK Colol I pada tahun 2004, dia melanjutkan pendidikan menengah di SMP-SMA Seminari Pius XII Kisol (Sanpio), Kabupaten Matim, sebuah sekolah yang terkenal dengan disiplin tinggi dan perhatian besar pada pengembangan kemampuan intelektual siswa.

Usai menamatkan SMA pada 2011, ia sempat ingin menjadi imam dan memilih bergabung di Novisiat SVD, Kuwu. Namun, ia hanya bertahan 8 bulan.

Usai mundur, ia memilih Undana sebagai tempat melanjutkan studi.

Aktif Berorganisasi

Di Kupang, selain sibuk dengan berbagai tugas sebagai mahasiswa, dia juga aktif dalam kelompok menulis Sophia, salah satu kelompok diskusi jebolan Seminari Kisol.

Melalui wadah ini talentanya di bidang tulis-menulis semakin diasah, hingga pada saat ini ratusan tulisannya tersebar di berbagai media massa lokal di NTT, seperti Pos Kupang, Victory News, juga media online, termasuk Floresa.co.

Selain aktif dalam kelompok diskusi, Irvan juga aktif dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) cabang Kupang.

Pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang kepemimpinan yang membuatnya dipercayakan memimpin beberapa organisasi mahasiswa Poco Ranaka Timur (Permaporatim).

Pada 2014-2015, ia dipercayakan memimpin oganiasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Manggarai Timur (Hipmmatim).

Selama dia menjadi ketua Hipmmatim banyak kegiatan sosial yang mereka lakukan bersama teman-teman sedaerah. Salah satunya adalah mendampingi masyarakat lingkar tambang di Tumbak, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Matim.

Pada tahun-tahun itu, ia juga menjadi perwakilan NTT yang menerima beasiswa Djarum (Beswan) dari Djarum Foundation.

Melalui beasiswa ini dia mengikuti berbagai pelatihan seperti Nation Bulding di Semarang, Character Building di Bandung, dan Leadership Development di Jakarta.

Dalam program Leadership Development, ia menjadi The Best Speaker nasional dalam persentase makalah dan dipercayai teman-temannya menjadi Speaker dalam Debate Competiton di mana dia juga menjuarai lomba tersebut.

Dalam berbagai kesempatan seminar, dia juga dipercayakan sebagai pembicara dan motivator untuk juniornya di organisasi.

Salah satunya ketika mewakili Undana dalam Seminar Nasional bertajuk “ Anomali Komunikasi Politik di Indonesia” waktu dia masih semester V.

Lonto Leok

Sebelum menuntaskan studinya di Undana, di bawah bimbingn Prof. DR. Aloysius Liliweri Irvan menulis skripsi yang mengangkat budaya lonto leok di Manggarai dan dikaitkan dengan teori komunikasi politik.

Melalui skripsi berjudul “Budaya Lonto leok sebagai Strategi Komunikasi Politik DPRD Provinsi NTT dari Dapil Manggarai,” ia menyumbang beberapa dalil baru dalam teori komunikasi politik.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini