Irvan Kurniawan: Mahasiswa Asal Matim, Lulusan Terbaik di Undana

Baca Juga

Budaya Lonto leok yang kerap dipakai sebagai media komunikasi politik dilihatnya sebagai salah satu seni persuasif dalam mempengaruhi pilihan politik.

Ia pun merekomendasi pemerintah Manggarai Raya agar menjadikan lonto leok sebagai media patisipasi politik dalam langgam demokrasi lokal.

Lonto leok menurutnya sebagai salah satu alternatif dalam membangun demokrasi yang lebih partisipatif agar kebijakan yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baginya, nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lonto leok dapat dijadikan sebagai spirit dalam demokrasi nasional yang cederung liberal dan kental dengan budaya pragamatisme elit.

Komitmen

Di tengah semua pencapaian itu, Irvan mendaraskan komitmen untuk mendedikasikan dirinya, bagi banyak orang.

“Saya berkomitmen untuk mengabdikan ilmu yang saya terima untuk bangsa dan tanah air,” katanya.

“Karena saya sadar bahwa hidup yang lebih hidup ketika kita mampu menjadi lilin yang menerangi gelapnya terowongan sejarah kelam bangsa ini,” lanjt Irvan.

Melihat sejumlah pengalaman dan pencapaiannya selama di bangku kuliah, tampak janji itu bukan pemanis bibir semata.

Di atas semua itu, Irvan tidak lupa mengingat orangtuanya di Biting, yang hari ini tidak bisa ke Kupang, karena sang ayah masih menderita stroke.

Irvan mengaku  terharu, dengan SMS bapa mamanya pagi tadi. “Nak, selamat atas prestasinya. Bapa dan mama sangat bangga dengan semua pencapaianmu. Dulu, kamu dilahirkan sebagai hadiah dari Tuhan. Jadikan talentamu sebagai hadiah bagi Gereja dan masyarakat,” demikian isi SMS yang ia perlihatkan pada Floresa.co.

“Saya tidak mampu berkata apa-apa untuk bapa mama. Yang pasti, kata-kata mereka akan selalu saya jadikan pegangan untuk melangkah ke depan,” kata Irvan. (Ari D/ARL/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini