Warga Sebut Ruas Jalan Kabupaten di Manggarai Timur Mirip ‘Sungai’ saat Musim Hujan, Berharap Pemerintah Segera Perbaiki

Warga harus melewati desa sebelah, untuk kemudian sewa ojek atau menumpang pikap menuju ibu kota kabupaten

Baca Juga

Floresa.co – Tumpahan hujan mengalir di atas seruas jalan yang menghubungkan tiga desa di Kabupaten Manggarai Timur.

Pengendara sepeda motor yang khawatir kendaraannya rusak pun memilih putar balik sebelum melintasi ruas jalan itu.

Tanpa got di kanan-kiri, kata warga, jalan itu itu telah bertahun-tahun lebih mirip ‘sungai’ ketimbang jalan setiap musim hujan tiba.

Badan jalan yang licin rentan memicu roda sepeda motor tergelincir.

Majhos Mbaling, seorang warga setempat, membagikan foto-foto dan video yang menampilkan kondisi jalan itu pada 11 Februari.

Tampak tiga warga sedang berjalan kaki melewati jalur berair yang membawa serta tanah dan kerikil.

“Salam hormat pimpinan tertinggi negara, provinsi dan kabupaten,” tulis Majhos pada takarir pelengkap foto dan video yang ia bagikan lewat grup Facebook “Matim Bebas Berpendapat.” Matim merupakan akronim Manggarai Timur.

“Kami, para anak muda, masih merengek dan menangis menghadapi kondisi yang tertinggal seperti ini,” lanjut Majhos.

Alih-alih memperlancar lalu lintas dan menyokong kesejahteraan warga, jalan itu justru lebih mirip “sungai, tempat tinggal katak dan kodok,” tambahnya.

Ongkos Angkutan Sesuaikan Kondisi Jalan

Jalan itu menghubungkan Pong Ruan, Ruan dan Golo Tolang. Ketiganya merupakan desa di wilayah Kecamatan Kota Komba.

Kerusakan jalan itu bermula di Kampung Sola, Desa Ruan dan berakhir di Kampung Watu Ata, Desa Golo Tolang.

Kerusakan yang kian parah sepanjang musim hujan membuat warga yang mayoritas berpenghidupan dari kebun menahan diri untuk menjual cengkih, kakao, kopi dan vanili ke Borong, ibu kota Manggarai Timur.

Pong Ruan dan Borong berjarak sekitar 23 kilometer, yang dapat ditempuh sekitar 25 menit bersepeda motor andai kondisi jalanannya layak dilintasi.

Dengan kondisi jalan yang rusak, ketika nekat melewatinya, baik dengan truk maupun sepeda motor, warga harus turun di setiap bagian yang rusak dan berjalan kaki sebelum sampai ke Desa Golo Tolang. Jarak Pong Ruan ke Golo Tolang sekitar tiga kilometer.

Dari Desa Golo Tolang, mereka akan ke Borong. Ongkos ojek pergi-pulang berkisar Rp50 ribu-Rp100 ribu dari desa itu ke Borong. Sementara bila menumpang pikap, warga harus mengeluarkan ongkos pergi-pulang sekitar Rp30 ribu-Rp50 ribu.

Kepada Floresa pada 12 Februari, Majhos mengatakan jalan itu ditingkatkan menjadi lapisan penetrasi pada 2010, era Bupati Yosep Tote.

Delapan tahun kemudian jalan itu mulai rusak hingga “kini tinggal batu dan kerikil.”

Sebelum rusak, “semua jenis mobil bisa lewat,” kata lelaki 23 tahun yang tinggal di Desa Pong Ruan itu.

“Sekarang hanya truk pengangkut material dan pikap yang bisa melintas. Itupun terpaksa,” katanya.

“Prihatin, Tapi Tak Bisa Apa-Apa”

Sebas Ndaes, Kepala Desa Pong Ruan yang berbicara kepada Floresa mengaku “prihatin dengan kondisi jalan itu, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.”

“Status jalan itu bukan jalan desa,” katanya, “dana desa tak bisa digunakan untuk memperbaiki jalan kabupaten.”

“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur membuka mata dan hati agar segera memperbaiki jalan ini,” kata Sebas  pada 15 Februari.

Majhos mengatakan dalam suatu diskusi, Pemerintah Desa Pong Ruan berharap Penjabat Sementara Bupati Manggarai Timur, Boni Hasudungan memperbaiki jalan itu karena “membuat perjalanan warga relatif lebih cepat ke Borong.”

Boni menggantikan peran Andreas Agas yang masa jabatannya berakhir pada 14 Februari.

Ia sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah, sejak 2019.

Floresa meminta tanggapan Boni pada 15 Februari melalui pesan WhatsApp.  Pesan itu bercentang dua tetapi tidak biru, tanda telah sampai kepada penerimanya.

Namun, ia belum merespons hingga berita ini diterbitkan.

Editor: Anastasia Ika

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini