ReportasePeristiwaPastor Marsel Agot Pertanyakan Alasan Penundaan Sosialisasi Pantai Pede

Pastor Marsel Agot Pertanyakan Alasan Penundaan Sosialisasi Pantai Pede

Pastor Marsel Agot SVD
Pastor Marsel Agot SVD

Floresa.co – Agenda sosialisasi dari pihak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dan elemen sipil di Labuan Bajo terkait rencana penyerahan pengelolaan Pantai Pede ke pihak investor mengalami beberapa kali penundaan.

Semula kegiatan itu dijadwalkan berlangsung pada 12 Desember lalu, tetapi kemudian dikabarkan ditunda ke hari ini, Kamis. Namun, kemarin Sekertaris Daerah Manggarai Barat (Sekda Mabar) Rofinus Mbon mengirim pesan singkat (SMS), bahwa sosialisasi akan diundur ke tanggal 29 Desember mendatang.

Pastor Marsel Agot SVD, salah satu imam yang menetap di Labuan Bajo dan dikenal peduli pada masalah-masalah sosial mempertanyakan alasan beberapa kali penundaan itu.

“Apa ada skenario terselubung?”, demikian tulis Pastor Marsel dalam SMS yang dikirim ke Rofinus pada hari ini, Kamis.

Dalam SMS itu dengan tembusan kepada Bupati Agustinus Ch Dulla, Wakil Bupati Maksimus Gasa serta para wartawan, ia menjelaskan, penetapan tanggal sosialisasi di akhir tahun itu tidaklah tepat.

“Pada tanggal tersebut masih banyak yang berlibur, tidak berada di Labuan Bajo. Kalau sosialisasi ingin mendapat masukan yang benar dari masyarakat dan berbagai elemen yang berada di Manggarai Barat, tunda ke bulan Januari 2015, setelah kesibukan Natal dan Tahun Baru”, tulis Pastor Marsel.

Sosialisasi ini dikabarkan akan diisi dengan presentasi pihak Pemprov NTT terkait alasan penyerahan Pantai Pede kepada investor yang akan membangun hotel di pantai tersebut.

Selama ini Pantai Pede menjadi ruang rekreasi di Mabar yang bisa diakses publik, setelah sejumlah daerah lain di pesisir Labuan Bajo sudah dibangun hotel-hotel dan dikapling menjadi daerah bisnis orang-orang kaya. (Baca artikel-artikel tentang Pantai Pede di sini)

Langkah Pemprov NTT sudah lama ditentang oleh masyarakat Mabar, yang dimotori oleh kelompok pemuda, serta sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Pastor Marsel. (ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA