Jurnalis Empat Media Lokal Berbasis di NTT Ikut Pelatihan Cek Fakta Pemilu yang Digelar AMSI 

Pelatihan ini digelar dalam rangka penguatan redaksi media-media lokal untuk mengantisipasi hoaks dan disinformasi dalam Pemilu 2024

Baca Juga

Floresa.co – Jurnalis perwakilan dari empat media lokal yang berbasis di Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT] menjadi bagian dari 30 peserta pelatihan cek fakta dalam rangka memerangi hoaks dalam Pemilu 2024.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia [AMSI], bekerja sama dengan Google News Initiative itu digelar di Hotel Aston Kuta, Badung, Bali pada 14-16 November.

Empat jurnalis media lokal asal NTT yang ikut adalah Anno Susabun dari Floresa.co, Adeputra Moses dari Ekorantt.com, Semy Andi Pah dari Katantt.com, dan Tari Rahmaniar dari Lintasntt.com.

Mereka bagian dari total 30 jurnalis peserta pelatihan ini yang berasal enam provinsi, yakni NTT, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Kegiatan ini menghadirkan dua pelatih atau trainer cek fakta, yakni Tri Suharman dan Edho Sinaga. Keduanya memiliki sertifikat sebagai trainer cek fakta dan berpengalaman menjadi pelatih dalam kegiatan Google News Initiative, Aliansi Jurnalis Independen dan AMSI.

Ketua Bidang Cek Fakta AMSI Bali, I Ketut Adi Sutrisna mengharapkan peserta pelatihan menyiapkan kanal cek fakta di media masing-masing. 

“Rekan-rekan peserta pelatihan cek fakta hari ini bisa menyerap ilmu pengetahuan serta teknik-teknik dalam pemeriksaan fakta dari para trainer yang sudah berpengalaman,” jelasnya.

Disamping itu, lanjutnya, pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan bisa dibagikan kepada masyarakat luas di daerah masing-masing.

Ketua AMSI Bali, I Nengah Muliartha menambahkan pelatihan cek fakta menjadi salah satu cara untuk memastikan keakuratan informasi dan mencegah viralnya kabar burung. 

“Penting bagi redaksi media untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap media. Jika hoaks sampai viral dan masif, maka dampaknya adalah tingkat kepercayaan masyarakat pada media juga menurun,” katanya.

Kegiatan cek fakta, lanjutnya, juga bentuk tanggung jawab sosial media kepada masyarakat, khususnya pembaca.

Adeputra Moses dari Ekorantt.com mengatakan pelatihan ini membantunya  mengidentifikasi produksi dan penyebaran kabar bohong, terutama dalam konteks lokal di Pulau Flores.

“Menjelang Pemilu 2024 kita sudah mulai menemukan banyak dugaan kabar bohong atau hoaks, yang kemudian bisa kita identifikasi asal, kepentingan, dan cara mengecek kebenarannya,” kata Moses yang pertama kali mengikuti pelatihan cek fakta.

Elin Yunita Kristanti, Wakil Bendahara Umum AMSI menyatakan pelatihan cek fakta di Bali merupakan bagian dari upaya penguatan redaksi media-media di daerah, khususnya untuk mengantisipasi disinformasi atau hoaks menjelang Pemilu Serentak 2024. 

“Cek fakta juga menguatkan fungsi jurnalis sebagai verifikator,” ujar Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com ini usai membuka pelatihan, Selasa, 14 November.

Ia juga mengatakan media-media yang mengikuti pelatihan kemudian dapat aktif membuat konten cek fakta atau mempublikasikan artikel cek fakta, serta menjadi bagian dari anggota dan jejaring media koalisi yang berkolaborasi dalam Cekfakta.com.

Materi pada hari pertama pelatihan adalah terkait teknik debunking, yakni upaya untuk memberikan sanggahan dan klaim yang jelas terhadap suatu informasi yang belum terverifikasi, melalui hasil pemeriksaan fakta. 

Pelatihan hari kedua terkait prebunking, yakni teknik atau metode untuk mempersempit jalur penyebaran hoaks atau berita bohong dengan cara memberi tahu cara membedakan informasi palsu atau upaya manipulasi lainnya.

Selain mendapatkan materi dari trainer, para peserta juga terlibat dalam praktik mandiri dan bersama untuk melakukan teknik debunking dan prebunking, serta menghasilkan konten media yang terhindar dari disinformasi atau hoaks.

Selain digelar di Bali, AMSI juga mengadakan pelatihan serupa di wilayah lainnya, dengan target para jurnalis dari media anggota AMSI.

Di NTT, anggota AMSI terdiri dari 12 media, termasuk empat media yang perwakilannya mengikuti pelatihan di Bali.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini