Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!

Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
SASTRAPUISIPuisi Lian Kurniawan: "Kisah Buta" dan "Darah"

Puisi Lian Kurniawan: “Kisah Buta” dan “Darah”

KISAH BUTA

 

Matanya terkatup-katup rapat

Melangkah gontai arungi senja

 

Baru saja hujan deras mereda

sejenak sunyi, lantas merintik kembali

 

‘Entah, selalu begitu!’

 

Matanya tetap, rapat membuta

sepi langkahnya kian berenergi

menyusup gelap Labuan Bajo bermandi cahaya.

 

Ia bangga, dan selalu menggila

pada kehampaan semu;

 

‘entah, hanya ia yang tahu!’

 

Tak ada gedung, tinggi berdiri.

Apa pula gemerlap lampu derita.

 

Hanya bising! Suara-suara yang asing.

Tambah pula, dentum musik dewa-dewa harta.

 

Terus ia menyusur waktu,

Entah kemana hendak pergi,

pastilah takan kembali!

 

DARAH

 

Hanya darah, dan darah!

tercecer sejengkal pagar bergeser,

adalah jiwa yang siap melayang!

Gapai damai lima enam tumbang,

Bersimbah darah!

 

‘Kakek menyusul ayah,

tak kukenal nama mereka yang sebelah’’

 

nyata ibu membual kisah,

antara doa dan pasrah,

nadanya rendah,

menyentuh tanah,

mengenang jiwa-jiwa yang melayang,

mengutuk waktu yang takan lelah:

menjelma segela detik terjual.

 

Labuan Bajo, 2016


Lian Kurniawan adalah alumni SMK St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Ia pernah kuliah sastra Inggris di Universitas Sanatha Darma Jogja, tetapi harus berhenti karena masalah ekonimi. Sekarang ia berkerja sebagai ‘tukang kebun’ dan English Speaking Tour Guide di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ia mengaku, kedua puisinya ini terinspirasi oleh kenyataan di Labuan Bajo tentang kecendrungan orang untuk menjual tanah mereka kepada para investor, hal yang ia nilai ironis ketika mengingat kisah perang tanding di beerapa tempat pada waktu silam yang mengorbankan jiwa mereka hanya untuk merebut tanah diperbatasan.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA