Meski BBM Turun, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Ruteng Tak Berubah

Sembako di Pasar Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai mengalami peningkatan rata-rata 48 persen dibanding sebelum adanya kenaikan harga BBM. (Foto: Ardy Abba/Floresa)
Sembako di Pasar Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai mengalami peningkatan rata-rata 48 persen dibanding sebelum adanya kenaikan harga BBM. (Foto: Ardy Abba/Floresa)

Ruteng, Floresa.co – Pemerintah pusat telah kembali menurunkan harga jual eceran bahan bakar minyak terhitung mulai 1 Januari 2015 lalu. Namun, harga kebutuhan pokok di Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, tak berubah mengikuti dinamika harga BBM itu.

Andik seorang pedagang di pasar Inpres Ruteng mengatakan, harga kebutuhan pokok pada umumnya tidak ditentukan oleh harga BBM. Menurutnya, tolok ukur utama dinamika harga barang-barang di Pasar Inpres Ruteng ditentukan oleh persedian (supply) barang dan tingkat konsumsi (demand).

“Harga barang-barang dipasar masih stabil pak. Itu tergantung stok barang atau tingkat konsumsi,” ujar Andik kepada Floresa.co, Jumat (9/1/15)

Ia menambahkan, semakin banyak yang membutuhkan suatu barang dan pada saat yang sama persediannya berkurang maka harga meningkat.

Demikian sebaliknya jika persediaan barang banyak tapi tingkat kebutuhan sedikit maka harga akan cendrung menurun.

Berikut daftar harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Inpres Ruteng per Jumat (9/1/2015):

1. Bawang merah dan putih : Rp 20.000/kg
2. Daging babi : Rp Rp 70.000/kg
3. Daging sapi : Rp 80.000/kg
4. Beras : Rp 9.000/kg.
5. Lombok kriting, lombok besar : Rp 70.000 sampai Rp 80.000 /kg
6. Tomat Rp : 20.000/kg.
7. Sayur kol ukuran besar : Rp 20.00/buah
8. Sayur kol ukuran kecil : Rp Rp10.000 samapi 15.000 /kg.
9. Lombok kecil/lombok setan : Rp 25.000/gelas takar.
9. Wortel : Rp 30.000/kg
10. Kentang : Rp.20.000/kg
11. Boncis : Rp. 10.000 sampai Rp15.000/kg
12. Ayam pedaging : Rp. 50.000 60.000 ribu/ekor (tergantung ukurannya)

Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya sudah menurunkan harga premium (RON 88) dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Harga solar turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter. Adapun harga kerosin atau minyak tanah Rp 2.500. Harga baru BBM tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015 pukul 00.00.

Sebelumnya, pada 18 November 2014, Presiden Joko Widodo menaikan harga premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan solar, dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter.

Saat pemerintah menaikan harga BBM pada 18 November 2014 itu sejumlah kebutuhan pokok di pasar Inpres Ruteng langsung naik. Pantauan Floresa.co saat itu, rata-rata kenaikan harga sembako di Pasar Ruteng mencapai 48 persen, dibanding harga sebelum kenaikan BBM, dengan variasi kenaikan antara 13-100 persen. (ADB/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA