ReportasePeristiwaAntisipasi Tawuran Pelajar, Polisi di Manggarai Barat Janji Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Sekolah

Antisipasi Tawuran Pelajar, Polisi di Manggarai Barat Janji Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Sekolah

Dalam tawuran pada 20 April, tujuh pelaku sempat diamankan

Floresa.co – Polisi di Manggarai Barat mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah untuk mencegah kasus tawuran antarpelajar seperti yang terjadi akhir pekan lalu.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko mengatakan langkah itu merespons tawuran pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan Stella Maris dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 – keduanya berbasis di Labuan Bajo pada 20 April.

Polisi, kata dia, akan menggandeng Dinas Pendidikan Manggarai Barat agar intens memberikan pemahaman kepada seluruh siswa sehingga tidak mengulangi aksi yang sama.

“Nanti kami datangi sekolah-sekolah. Kami lebih kepada upaya pencegahan. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” katanya pada 21 April.

Aksi tawuran itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 29 detik yang beredar luas di aplikasi percakapan digital. 

Saat kejadian terjadi hujan lebat. Di antara pelajar, ada yang mengendarai motor dan mengenakan helm, ada juga yang tidak mengenakan baju.

Beberapa di antaranya berlari sambil membawa kayu untuk memukul lawan. Para pelajar itu tampak tetap meninju, menendang dan memukul dengan kayu kendati seorang lawan mereka telah tersungkur di semak-semak.

Satmoko berkata tawuran tersebut terjadi di sekitar 100 meter dari Markas Satuan Brigade Mobil [Brimob] Kompi 4 Batalyon B Pelopor Labuan Bajo.

Kejadian itu, kata dia, diduga terjadi karena kesalahpahaman dan ketersinggungan di antara pelajar.

“Mereka [baru] selesai ujian, terus konvoi. Mungkin karena ada yang tersinggung dengan pembicaraan yang nadanya tinggi, mereka jadi berkelahi,” katanya.

Ia berkata kejadian itu cepat diredam personil Brimob sehingga “beruntung tidak ada korban jiwa.”

Namun, kata dia, kejadian itu mengakibatkan seorang pelajar mengalami bengkak di kepala dan bahu.

Ia mengatakan pihaknya sempat “mengamankan dan membina” tujuh orang pelajar yang terlibat. 

Karena masih di bawah umur, katanya, akhirnya mereka dikembalikan ke orang tua masing-masing untuk pembinaan lanjutan.

Ia mengimbau seluruh pelajar di Manggarai Barat agar fokus belajar, alih-alih terlibat tawuran.

Satmoko berkata agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi, pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang larangan melakukan konvoi.

Para kepala sekolah dan orang tua, katanya, akan dilibatkan dalam sosialisasi tersebut.

Editor: Herry Kabut

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA