Kisah Anggota DPRD Kota Kupang Pernah Diusir dari Rumah Gaspar Ehok

Baca Juga

Adalah momentum yang sangat indah dalam kehidupan saya tanggal 11 November 2014 adalah ketika beliau hadir dalam acara syukuran pelantikan saya sebagai Anggita DPRD Kota Kupang Periode 2014-2019.

Pada momentum itu beliau berkesempatan berbicara. Saya tidak pernah menduga bahwa beliau memberikan testimoni tentang saya berdasarkan hasil pergaulan saya dengan beliau. Saya sungguh terkejut. Saya dianggapnya sebagai sosok anak muda yang unik. Dan, satu hal penting yang sulit saya lupakan apa yang disampaikannya ketika itu bahwa dalam testimoninya menjelaskan, kebiasan orang mendekatkan diri disaat sesorang memiliki kuasa atau jabatan. Dan begitu tidak ada jabatan atau tidak kuasa, semua orang menghilang atau menjauh.

“ Tetapi anak ini agak aneh (menyebut saya), dia mendekatkan saya disaat saya sudah tidak punya kuasa lagi. Di saat saya sudah tidak punya fasilitas”.

“Ini adalah anak langkah. Dalam dirinya memiliki keinginan kuat untuk belajar dan terus belajar,”tegasnya dalam testimoni.

Yah memang saya terasa beruntung dan sangat bersyukur dekat bersama beliau walaupun hanya beberapa tahun terakhir sebagai beliau tegaskan sendiri dalam testimonnya terhadap saya ” bahwa kami bertemu saat di Kupang dan baru beberapa tahun terakhir”. Tetapi hemat saya secara peribadi nasihat, gagasan, dan nilai perjumpaan itu sangat jauh dari singkat waktu kami bersama.

Kedalamannya gagasan serta nasehat-nasehat tentang kebajikan telah membuat saya menganggapnya sebagai tokoh inspirasitif, guru politik, figur yang patut diteladani dan pemimpin nasionalis. Selamat Jalan sang guru idolaku dan Selamat Berbahagia di Surga! (Ardy Abba/PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini