Usai Empat Bulan Ditutup karena Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Bandara Frans Seda di Sikka Kembali Beroperasi  

Penerbangan direncanakan mulai 16 Desember mendatang

Floresa.co – Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka akan segera beroperasi kembali setelah ditutup selama lebih dari empat bulan, dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.

Penerbangan direncanakan mulai 16 Desember mendatang dengan rute Maumere ke Kupang, juga ke Labuan Bajo,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan.

Ia berkata kepada Floresa, bandara itu dinyatakan sudah layak untuk beroperasi kembali seperti tercantum dalam NOTAM Aerodrome Normal Operation Nomor C1979/24 NOTAMC C1978/24, yang dikeluarkan NOTAM Office pada 1 Desember 2024 pukul 15.43 Wita.

Partahian berkata, hasil evaluasi terhadap informasi dari Sistem Informasi Meteorologi Penerbangan [Sigmet] dan Ashtam, juga Peta Prediksi Penyebaran Abu Vulkanik, “menunjukkan bahwa sejak tanggal 1 Desember 2024 ruang udara di bandara tersebut tidak terdampak abu vulkanik.”

Ashtam adalah sejenis notam (notice to airman) yang berisi informasi perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi serta awan abu vulkanik yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.

Hasil evaluasi tersebut, kata dia, diperkuat dengan informasi dari Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda “tentang Prakiraan Angin wilayah Kabupaten Sikka tanggal 2 hingga 6 Desember 2024 yang menunjukkan pergerakan arah angin dominan dari barat hingga utara.”

“Maskapai penerbangan Wings Air dan NAM Air telah melakukan penjualan tiket kembali untuk penerbangan mulai 16 Desember 2024,” kata Partahian.

Bandara itu ditutup sejak 17 Juli.

Dua maskapai tersebut pun menghentikan operasional penerbangan sejak tanggal yang sama karena ruang udara terdampak abu vulkanik yang berbahaya bagi keselamatan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda, Airnav Indonesia dan maskapai untuk memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.”

Ia juga berkata keselamatan merupakan prioritas dalam penerbangan, dan pihaknya “akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi penerbangan yang selamat, aman dan nyaman.”

Hingga kini erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-Laki terus berlanjut, dan status aktivitasnya masih di level IV atau ‘awas’.

Erupsi terakhir terjadi pada 3 Desember dini hari, dengan tinggi jangkauan abu antara 500-1.000 meter di atas puncak kawah, menurut petugas pos pengamatan, Anselmus Bobyson Lamanepa.

Bersamaan dengan itu, gunung berapi di Kabupaten Sikka, yakni Rokatenda di Pulau Palue masih berstatus ‘waspada’ atau level II sejak 10 November.

Badan Geologi juga meningkatkan status Ili Lewotolok, gunung api di Kabupaten Lembata, sebelah timur Flores Timur menjadi level ‘waspada’ sejak 7 November.

Gunung lainnya di Flores, yakni Gunung Iya di Ende berstatus ‘siaga’ atau level III sejak 5 November dan Gunung Anak Ranakah di Kabupaten Manggarai berstatus ‘waspada’ sejak 3 Desember.

Editor: Anno Susabun

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA