ReportasePeristiwaAda Ancaman untuk Gregorius Nanet Sebelum Ditemukan Tewas

Ada Ancaman untuk Gregorius Nanet Sebelum Ditemukan Tewas

Kondisi tubuh Gregorius Nanet saat ditemukan di kebunnya di Ruteng, Senin (29/6/2015)
Kondisi tubuh Gregorius Nanet saat ditemukan di kebunnya di Ruteng, Senin (29/6/2015)

Ruteng, Floresa.co – Gregorius Nanet (62) ditemukan tak bernyawa Senin (29/6/2015) sekitar pukul 10.00 Wita, di kebun miliknya yang terletak di sebelah selatan SMK Sadar Wisata Ruteng, Kelurahan Watu, Manggarai, Flores.

Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya pensiunan pegawai pertanahan di Ruteng itu.

 

Menurut keluarga korban, semalam Gregorius pergi ke luar rumah sekitar pukul 19.30 Wita. Namun, tidak pulang-pulang.

Ia memarkir motornya di kios yang terletak di depan rumahnya di Kampung Maumere. Namun, menurut cerita keluarga, kunci motor dia bawah.

Tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita Gregorius ditemukan tak bernyawa oleh keponakannya di kebun miliknya. Lokasi kebun itu tidak terlalu jauh dari rumah korban, sekitar 10 meter.

Keluarga mengakui korban memang memiliki riwayat sakit darah tinggi. Namun, keluarga juga memiliki dugaan adanya tindakan kekerasan sebagai penyebab kematian korban.

“Ada masalah tanah dengan orang. Apalagi ini orang tua sudah sempat diancam, bahkan juga ke isteri dan keluarga, kurang lebih satu bulan yang lalu,” ujar salah satu keluarganya.

Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Manggarai, AKP Yuda Wiranegara mengatakan polisi tidak menemukan bekas kekerasan pada fisik korban.

Feeling saya karena penyakit, karena sama sekali nggak ada tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, korban masih berada di rumah sakit umum Ruteng. Pihak kepolisian masih menunggu apakah keluarga meminta korban diotopsi.

Sejauh ini, kata Yuda, keluarga baru meminta rumah sakit untuk melakukan tes darah dan air liur korban.

“Cuma kan tes darah dan air liur tidak bisa mengetahui penyebab kematian. Untuk mengetahui penyebab kematian harus autopsi,” ujarnya. (Petrus D/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA