Floresa.co – Floresa mendapat penghargaan sebagai “Lembaga Media Berpengaruh” dalam ajang MAW Talk Awards 2024 yang diumumkan pada 28 Juni.
Pemimpin umum sekaligus salah satu editor Floresa, Ryan Dagur menerima langsung penghargaan tersebut dalam sebuah acara di Yogyakarta.
Dalam pengumuman pemenang, dewan juri memandang “kiprah dan inovasi Floresa telah memberikan pengaruh positif bagi ekosistem media di Indonesia, khususnya di sektor media lokal.”
Penghargaan ini diberikan oleh MAW Talk, sebuah ekosistem media baru berbasis di Yogyakarta yang fokus pada public relations, media dan kepemimpinan.
Lewat penghargaan ini, MAW Talk yang dirintis Asmono Wikan, salah satu anggota Dewan Pers memberi apresiasi kepada para pemimpin dan tokoh-tokoh berpengaruh di bidang layanan publik, bisnis, kemasyarakatan, media dan public relations.
Peraih penghargaan yang diberikan secara rutin sejak 2021 adalah “mereka yang dipandang berintegritas dan memberikan pengaruh secara luas bagi publik,” menurut Wikan.
Dalam sambutannya saat seremoni penghargaan, Wikan berkata, para pemenang juga dipilih karena dianggap “telah memberikan dampak secara luas di tengah-tengah perubahan dunia yang terus mengalami disrupsi.”
Para pemenang, “telah menunjukkan bahwa mereka bekerja mengutamakan relevansinya dengan masyarakat, memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan fokus pada tujuan bagi komunitas yang lebih luas.”
Seremoni penghargaan Maw Talk Awards dibuka dengan peragaan seni panahan Jawa Tengah atau jemparingan.
Bersila di atas panggung sebagai salah satu pemanah, Wikan melepaskan lima anak panah ke papan sasaran yang berjarak sekitar lima meter di sisi kanan mimbar.
Kesemua anak panahnya–juga lima pemanah lain–menancap pada permukaan papan sasaran.
Menganalogikan jemparingan sebagai “inspirasi bagi seorang pemimpin yang baik,” Wikan mengatakan seni panahan itu memuat nilai-nilai “keseimbangan, ketepatan, kejujuran, ketenangan dan konsentrasi.”
Di samping Floresa, tiga media lain penerima penghargaan kategori yang sama adalah LPPL Radio Slawi FM [Tegal, Jawa Tengah], Radio Elshinta [Jakarta] dan Radio Komunitas Merapi FM [Boyolali, Jawa Tengah].
Selain Lembaga Media Berpengaruh, MAW Talk Award 2024 juga memberi penghargaan untuk enam kategori lain, yaitu Tokoh Public Relations Berpengaruh, Lembaga Public Relations Berpengaruh, Tokoh Media Berpengaruh, Tokoh Publik Berpengaruh, Tokoh Bisnis Berpengaruh dan Tokoh Sosial Masyarakat Berpengaruh.
Untuk kategori tokoh media berpengaruh, penerimanya adalah Luviana Ariyanti dari Konde.co, Luh Deh Suryani dari Balebengong.id – keduanya media alternatif – dan Dandhy Dwi Laksono dari Watch Doc.
Wikan menjelaskan proses penjurian pemenang diawali dengan desk research yang disusul penjurian kualitatif dengan menetapkan 100 kandidat setiap kategori.
Penjurian kualitatif dilakukan lima juri akademisi di Yogyakarta, yakni Masduki [Universitas Islam Indonesia], Christina Rochayanti [UPN “Veteran” Yogyakarta], Adhianty Nurjanah [Universitas Muhammadiyah Yogyakarta], Rahayu [Universitas Gadjah Mada] dan Lukas Ispandriarno [Universitas Atma Jaya Yogyakarta].
Merespons penghargaan ini Ryan Dagur berkata, ini adalah penambah semangat untuk Floresa yang sejak berdiri pada 10 tahun terus berupaya menjaga komitmen sebagai media independen dan melayani kepentingan publik.
“Kami sebetulnya terkejut ketika sebulan lalu mendapat pemberitahuan dari panitia soal penghargaan ini. Kami tidak menyangkanya,” katanya.
Ia berkata, penghargaan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap tim Floresa, yang berusaha bekerja dengan segala keterbatasan menjaga marwah jurnalisme.
“Kami berharap penghargaan semacam ini juga menambah semangat media-media lain yang juga punya pilihan serupa dengan kami,” katanya.
“Kami sebetulnya merasa terlalu besar untuk dianggap sebagai media berpengaruh. Penghargaan ini memberi kami mandat untuk terus bertahan dan bertumbuh,” tambahnya.
Floresa yang berbasis di Labuan Bajo, Flores berdiri pada 10 tahun lalu sebagai media independen yang kerja-kerja jurnalistiknya disokong oleh bantuan sejumlah pihak, termasuk donasi publik.
Ini merupakan pengakuan publik dalam bentuk penghargaan yang kedua diterima Floresa setelah tahun lalu mendapat Udin Award dari Aliansi Jurnalis Independen.
Editor: Anastasia Ika