Kepala BLH Mabar, Dengarlah Suara Rakyat!

Baca Juga

Sementara secara politik, sikap politik Pemda di mata investor (kapitalisme) sedang diuji. Bahwa “kita bukan manusia yang mudah digadai-bajak oleh kepentingan dan uang”. Tunjukkan bahwa secara politis kita punya posisi tawar.

Oleh karenanya, poin ketiga, sampai detik ini bagi kami “Tolak privatisasi Pantai Pede” adalah harga mati. Karena yang kami pikirkan bukan hanya seremeh-temeh kalkulasi 50-50 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan seterusnya. Tetapi “tentang kita sebagai kita, dan tentang kita untuk masa depan kita”.

Poin keempat, semua ini karena kami membaca, melihat dan mengalami ke-kita-an yang kian-kian hari nyaris tak bernyali di hadapan kepongahan dan keangkuhan politik dan kebijakan ekonomi-politik yang secara diam dan “santun” suluk dalam beragam konsep dan atribut atas nama pembangunan, kesejahteraan dan keadilan sosial. Padahal, faktanya jauh panggang dari api.

Faktanya, lihatlah pesisir-pesisir pantai, lihatlah pulau-pulau, lihatlah fakta keseharian para nelayan, lihatlah mama-mama penjual sayur di pasar Batu Cermin dan Pasar Baru, lihatlah tenaga kerja lokal, lihat bentuk rumah dan hotel, lihatlah sikap berpakaian dan berpenampilan. Adakah ke-kita-an di sana? Jika ada, percaya atau tidak kita melihat dengan sambil menitihkan air mata.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini