Menentang Australia, Timor Leste Memanas

Baca Juga

Massa memulai demonstrasi sejak pukul 07.00 waktu Timor-Leste dan berakhir hingga menjelang sore. Intinya, para demonstran menuntut adanya perundingan ulang terkait dengan batas wilayah kelautan (Laut Timor) dengan pihak Australia.

Membludaknya massa demonstran telah menyebabkan seluruh jalanan protokoler Ibukota Dili mengalami macet total.

Baik pemerintah Timor-Leste maupun para demonstran menilai bahwa perjanjian wilayah batas kelautan yang berlaku selama ini dinilai tidak adil. Garis batas wilayah kelautan Australia di Laut Timor dinilai terlalu masuk ke area kelautan Timor-Leste atau tidak sesuai dengan hukum internasional terkait dengan batas laut territorial. Artinya, negara Australia telah mengekspansi atau mengokupasi wilayah kelautan Timor-Leste.

Sebagaimana diketahui bahwa Perjanjian Laut Timor antara Pemerintah Timor-Leste dan Pemerintah Australia ditandatangani pada tanggal 20 Mei 2002 (hari restorasi kemerdekaan Timor-Leste) yang intinya menyepakati eksplorasi minyak bumi secara bersama di Laut Timor oleh kedua negara. Wakil penandatangan pada saat itu adalah John Howard (Australia) dan Mari Alkatiri (Timor-Leste). Perjanjian ini mulai diberlakukan pada tanggal 2 April 2003 setelah adanya pertukaran nota diplomatik, terhitung sejak 20 Mei 2002.

Perjanjian Laut Timor memiliki masa berlaku selama 30 tahun sejak tanggal penandatanganan dengan ketentuan perbatasan dasar laut kedua negara memiliki ketetapan yang jelas. Namun, dalam Perjanjian Maritim Laut Timor pada tahun 2007, masa berlaku perjanjian ini diperpanjang hingga 2057.

Perjanjian ini sendiri belum terkait dengan adanya perjanjian teriorial wilayah kelautan kedua Negara. Perjanjian teritorial inilah yang hari ini diteriakkan oleh massa demontran, yakni perlu adanya perundingan mengenai batas teritorial laut dengan garis tengah (median line) yang membelah Laut Timor secara adil berdasarkan hukum internasional.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini