Kembalikan Tanah Kami

Baca Juga

Di dalam hati kami, ada sesuatu yang hilang. Ada rasa bahagia yang telah pergi. Rasa bahagia yang telah dirampas dari hati kami.

Kami tak mampu protes. Meski hati kami terus meronta. Sukma terasa pedih ketika melihat orang-orang asing berdatangan dan berbuat sesuka hati mereka terhadap pantai kami.

Orang-orang asing boleh berkeliaran bebas di sana. Sedangkan kami, anak tanah asli di sini, tidak diperkenankan untuk sekedar melepas rindu barang satu menit pada laut.

Kami terasing. Terlempar dari tanah sendiri yang telah bertahun-tahun menjadi tumpuan kaki kami.

Puncak Scalabrini, Pucuk September 2015


Thomy B. Henoz adalah mahasiswa STFK Ledalero, tinggal di Rumah Filsafat Puncak Scalabrini, Maumere.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini