Floresa Akan Gelar Lokakarya untuk Jurnalis di Flores, Salurkan Beasiswa Liputan

Baca Juga

Floresa.co – Floresa, media independen lokal berbasis di Labuan Bajo akan menggelar sebuah program lokakarya dan menyalurkan beasiswa liputan untuk memperkuat kapasitas para jurnalis di Flores, NTT, khususnya dalam upaya mendorong tata pemerintahan yang baik dan memerangi korupsi.

Program ini mengambil tema “Memperkuat Peran Jurnalis di Flores dalam Mendorong Tata Pemerintahan yang Baik dan Memerangi Korupsi,” yang berlangsung mulai bulan ini [Agustus 2023] hingga Januari 2024.

“Melalui program ini, kami ingin menggandeng para jurnalis di Flores, untuk berproses bersama memperkuat kapasitas melalui lokakarya dan juga pengerjaan liputan investigatif,” kata Gregorius Afioma, koordinator program ini, sekaligus manajer program di Floresa.

Ia mengatakan, tema ini lahir dari niat untuk mendorong perubahan di NTT, daerah yang kendati sedang menjadi sasaran berbagai proyek pembangunan, namun seringkali pembangunan yang dicanangkan meminggirkan hak-hak masyarakat dan memiliki sejumlah potensi korupsi akibat proses yang kurang transparan dan kurang akuntabel.

Ia mengutip data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 yang menempatkan NTT masih sebagai provinsi termiskin ketiga di Indonesia, dengan angka kemiskinan mencapai 19,96 persen, dua kali lipat di atas rata-rata nasional 9,36 persen.

“Bahkan, Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores yang dalam beberapa tahun terakhir mencatat pembangunan yang masif di sektor pariwisata, jumlah penduduk miskinnya 17,15 persen dengan angka kemiskinan ekstrem bertambah dari 6,98 persen tahun 2021 menjadi 9,79 persen pada tahun 2022,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, NTT juga menjadi salah satu provinsi terkorup di Indonesia berdasarkan survei Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2021.

Ia menjelaskan, berbagai diskusi dan studi menggarisbawahi bahwa sebagian masalah itu terjadi karena lemahnya kontrol publik, termasuk media massa.

“Apalagi, tren umum media di Indonesia masih cenderung tersentralisasi. Media arus utama lebih tertarik dan berkutat pada isu-isu di pusat kekuasaan, sementara masalah-masalah pada tataran lokal termarginalkan,” katanya.

Karena itulah, kata dia, Floresa menginisiasi program ini, yang akan dijalankan lewat lokakarya secara daring pada akhir Agustus 2023, dengan narasumber dari unsur penegak hukum, aktivis antikorupsi, dan para jurnalis dari media nasional yang andal.

Narasumber dari unsur media dan organisasi, kata dia, adalah dari Tempo, Project Multatuli dan Aliansi Jurnalis Independen.

Setelah lokakarya, Tim Floresa akan membuka kesempatan kepada para jurnalis peserta untuk mengajukan proposal liputan.

“Setiap proposal liputan akan dinilai oleh tim khusus untuk menentukan mana yang paling menarik dan bisa mendapatkan dana liputan hingga 6,5 juta rupiah. Yang terpilih akan mendapatkan arahan dari para mentor dan editor Floresa,” ujar Nisrina Nadhifah Rahman, rekan Gregorius yang bersukarelawan di program ini.

“Kami berharap bisa berkolaborasi dengan jurnalis di Flores untuk terus bertumbuh, mengawal proses-proses pembangunan demi mendorong demokratisasi dan pembangunan berkeadilan lewat kerja-kerja jurnalistik yang mengedepankan isu-isu yang selama ini terpinggirkan,” katanya.

Gregorius dan Nisrina meyakini bahwa program ini semakin relevan mengingat perhelatan politik yang kemungkinan akan tetap sarat dengan praktik transaksi kembali digelar tahun depan.

“Kami merasa ini adalah bagian dari upaya memperkuat solidaritas dari dan untuk sesama jurnalis lokal, yang adalah agen penting dalam upaya mendorong tata pemerintah yang baik, termasuk dalam melawan korupsi” kata mereka.

Program ini didukung oleh dana hibah melalui Alumni Thematic International Exchange Seminar [TIES] dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Floresa bekerja sama dengan Gregorius dan Nisrina, sama-sama peserta TIES itu mengajukan usulan untuk mendapat dana hibah, yang kemudian lolos setelah melewati rangkaian tahap seleksi.

Rosis Adir, Pemimpin Redaksi Floresa mengharapkan partisipasi para jurnalis di daratan Flores untuk terlibat dalam program ini.

Pendaftaran, kata dia, sudah dibuka dan peserta bisa langsung mendaftar lewat tautan ini: https://bit.ly/registrasifloresa

Ia mengatakan, pendaftaran akan dibuka hingga 15 Agustus dan peserta terpilih diumumkan pada 20 Agustus.

Ia mengatakan, syarat peserta adalah jurnalis yang berbasis di Flores, baik yang bekerja pada media tertentu maupun jurnalis lepas, usia maksimal 35 tahun dan mengirimkan tautan contoh tulisan yang pernah dipublikasikan.

“Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk bergandengan tangan, saling berbagi, saling mendukung untuk sama-sama memberi kontribusi bagi publik, khususnya di Flores dan NTT secara luas,” katanya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini