Apa Makna Natal? Ini Pesan Imam di Watu Nggong

Baca Juga

Floresa.co – Bagi umat Katolik, perayaan Natal mesti menjadi momen untuk menjauhi diri dari korupsi. Sebab, korupsi adalah tindakan yang menyengsarakan rakyat.

Hal itu disampaikan oleh Pater Stefanus Dampur SVD, imam yang bertugas memimpin Misa Malam Natal di Gereja Katolik Watu Nggong, Keuskupan Ruteng, Flores.

Kepada Floresa.co, Sabtu petang,  24 Desember 2016,  di sela-sela persiapan merayakan Misa, ia menyatakan,  harapan itu senada dengan pesan yang disampaikan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)  beberapa waktu lalu.

“KWI memberikan pesan kepada seluruh umat untuk menjauhi korupsi karena mental korupsi menyengsarakan orang lain,” jelasnya.

Selain itu, kepada pemerintah ia berharap agar menjamin kebebasan beragama bagi setiap orang.

Hal itu,  katanya,  senada dengan gagasan dasar Pancasila.

Terkait makna Natal,  ia menegaskan, dalam peristiwa Natal,  Allah menyatakan kasih-Nya, dengan  mengutus putra-Nya untuk menebus dosa manusia.

“Natal merupakan pesta iman, tanda harapan dan perayaan kasih. Sebagai pesta iman, Natal memberikan pesan kasih kepada setiap umat kristiani yang merayakannya untuk selalu ingat bahwa Putra Allah telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita”, jelasnya.

Dengan kehadiran sang juru selamat, kata dia,  setiap orang diperbarui dalam tata pikir dan tindakan untuk semakin dekat dengan Allah.

Sementara itu,  Romo Ferdi Usman, Pastor Paroki Watu Nggong mengatakan,  kelahiran Kristus menjadi tanda kerahiman Allah.

“Kedamaian kini hadir untuk kita semua. Karena itu, hendaknya kita menjadi manusia yang mengasihi sesama secara total dan menjadi umat yang memberi terang serta mengampuni,” ungkapnya.  (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini