Cara Nera Academia Rayakan Valentine

Baca Juga

Dalam masa-masa pra kemerdekaan, Mbah Ji – demikian pejuang -45 itu disapa – mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara yang berdiri di atas kaki sendiri. “Kemerdekaan kita bukanlah kemerdekaan hasil pemberian, sebagaimana yang diterima Malaysia dan singapura dari penjajahan Inggris”, katanya mengawali diskusi. Sehingga, “Merdeka atau Mati” adalah semboyan mutlak yang tidak bisa ditawar menawar lagi. Mengapa? Sebab endapan penderitaan yang membentang sekian abad telah menjadi alasan tunggal untuk mempertaruhkan jiwa demi kemerdekaan itu sendiri. Bahkan keberanian itu sudah ia awali semenjak ia berusia antara 15, 16 atau 17 tahun. “Persisnya saya tidak ingat lagi”, katanya sambil mengerut dahi.

Di saat-saat seperti itu ketokohan Bung Tomo memainkan peranan yang sentral. “Bung Tomo dulu berjuang dan berpidato dari atas becak. Sikap tersebut berbeda dengan cara pejabat kita yang lebih suka menunggangi “mesin” yang dibuat dari luar negeri”. Ini memang menantang pemaknaan yang murni tentang nasionalisme itu sendiri. “Sehingga jangan heran bila perobekan bendera Belanda yang masih menyisakan warna biru di bawah putih membawa pesan bahwa setelah merdeka kita akan masih dijajah dengan gaya yang lebih  baharu lagi”, kata Mbah Ji dengan penuh emosional.

Dan sekarang, bukankah penjajahan baru itu terus dilanggengkan? Di sesi dialog ada tanggapan peserta yang beragam. Simon Untara, Dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengomentari bahwa perjuangan generasi sekarang justru lebih berat karena mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. “Perlawananya bukan lagi secara fisik. Beberapa kenalan saya bahkan tidak bisa menjadi pegawai negeri hanya karena berketurunan tahanan politik”, katanya menambahkan. Yeremias Mahur, Ketua Presidium PMKRI Cabang Surabaya, dalam sesi selanjutnya, tidak ketinggalan mengkritisi, bahwa kelemahan generasi sekarang justru terletak pada keengganan untuk berefleksi. Bagi alumni Unipa Surabaya ini, penguatan kapasitas ilmu pengetahuan dengan meningkatkan kualitas profesionalisme kerja adalah satu dari sekian cara untuk mengisi kemerdekaan di negeri ini.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini