Dula “Mengekori” Lebu Raya

Baca Juga

Romo Ino pun mempertanyakan esensi acara itu, yang disebut sosialisasi, sebagaimana tercantum dalam undangan.

“Yang terjadi adalah gubernur hanya menyampaikan keputusannya. Itu bukan sosialisasi, tetapi pemaksaan kehendak berkedok dengar pendapat,” katanya.

Menurutnya, psikologi massa yang kemarin hadir sebagian besar tidak suka dengan Lebu Raya.

“Saat ia masuk dan menyampaikan selamat siang, orang-orang mengacuhkannya. Saya sendiri baru menemukan penyambutan dingin seperti ini terhadap seorang pemimpin,” katanya.

“Apakah ini bukan pertanda Lebu Raya telah menjadi musuh rakyat? Begitu juga waktu dialog, rakyat geram dengan Lebu Raya, juga Dula. Rakyat berteriak-teriak, melucuti kewibawaan Lebu Raya,” lanjut Romo Ino.

Ia menegaskan, kalau Lebu Raya tetap ngotot, mereka juga akan tetap konsisten melawan.

“Kita memberi tekanan agar pembangunan itu tidak mendapat restu atau legitimasi sosial dan budaya dari rakyat setempat,” ujarnya. (Ari D/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini