Rencana Studi Banding Anggota DPRD Matim Dikritik

Baca Juga

Menurutnya, tiga kabupaten yang menjadi tujuan studi banding 30 anggota DPRD tersebut adalah daerah yang Bupati dan Wali Kotanya cerdas dan memiliki pemikiran yang maju. Bukan karena subur wilayahnya.

“Ini semua tergantung pemimpin di wilayah ini. Saya tidak tahu, apakah Bupati kita memiliki sifat yang sama dengan tiga Bupati di tiga wilayah yang menjadi tujuan studi banding anggota DPRD tersebut,”ujarnya.

Peneliti muda asal Manggarai Timur, Alfred Turname mengatakan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini seharunya studi banding tidak perlu menghabiskan banyak uang.

“Sejatinya teknologi hadir untuk mengatasi persoalan jarak dan distribusi pengetahuan. Tidak mesti jauh-jauh, manfaatkan teknologi,”ujarnya.

Alfred menuduga studi banding 30 anggota dewan ini hanya akal-akalan untuk mendapatkan kesenangan pribadi.

“Studi banding juga sebuah pemborosan uang rakyat. Sebab hasil studi bandingnya nanti tidak pernah dipublikasi,”ujar Alfred.

Anggota DPRD Manggarai Timur, Adventinus Peding mengatakan sejak awal dirinya sudah menduga rencana studi banding ini akan menuai kritikan. Ia berjanji akan mempublikasikan hasil studi banding itu nanti sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Perjalanan studi banding 30 anggota DPRD ini rencananya dilakukan dua gelombang yaitu Maret dan April. Komisi A dan B berangkat ke Kabupaten Bantaeng-Sulsel dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sebelum Paskah atau pada pertengahan Maret ini. Sedangkan Komisi C akan ke Kota Solo,Jawa Tengah April untuk mengetaui penerapan sistem pendidikan gratis di sana. (Gerasimos Satria/PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini