Kecurigaan Terhadap Penelitian di Liang Bua

Baca Juga

Batu-batu yang dipahat dan diasah tajam untuk keperluan tertentu ditemukan di dalam gua itu, dan keberadaan kerangka hewan memperlihatkan bahwa mereka adalah para pemburu yang berhasil, yang mampu menangkap binatang-binatang yang lebih besar dari tubuh mereka sendiri.

Penggalian lanjutan di Situs Liang Bua pada tahun 2012 yang lalu dilakukan dalam rangka menemukan kedelapan temuan yang terfragmentaris itu. Hal ini juga dilakukan untuk menjawab keraguan dari sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa Homo Floresiensis adalah spesies manusia modern atau Homo Sapiens yang kerdil.

Jatmiko, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di sela-sela kegiatan penelitian di Liang Bua ketika itu mengakui bahwa ada pendapat yang mengatakan Homo Floresiensis adalah manusia kerdil yang masuk dalam spesies Homo Sapiens atau manusia modern. Karena itu, pihaknya melakukan penelitian lanjutan untuk menjawab semua keraguan itu.

Tim penggalian tahun 2012 itu terdiri dari Thomas Sutikno, Jatmiko, Sri Warsito, Rokus Awe Due dari Puslit Arkenas, Matthew Tocheri, Mike Morwood. Dan tim peneliti ini dibantu oleh 41 orang lokal terlatih yang sudah bergabung dalam tim penggalian di Liang Bua sejak tahun 1979.

Terkait punahnya spesies Homo Floresiensis, Jatmiko menjelaskan pihaknya juga sedang meneliti tentang penyebab punahnya spesies ini. “Ada dugaan sementara punahnya spesies ini akibat letusan gunung berapi yang sangat dahsyat terjadi pada sekitar 13.000 tahun yang lalu.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini