”Saya dengan Pa Marten reses di tempat yang sama,” katanya.
Namun, Marsel heran, karena selama proses itu Marten memilih diam.
“Mengapa diam saja ketika saya mengklaririkasi,” tanyanya.
Kepada Floresa.co, Marsel juga membantah melakukan politik uang.
Terkait stiker dalam mobil dinas, ia mengatakan hal itu wajar, karena selama ini mobil itu dipakai oleh Abdul Ganir, yang juga pendukung Gusti-Maria.
Polisi Mesti Tegas
Kasus ini mendapat respon keras dari pihak keluarga Marsel.
Alex Marten Jeramun, kakak kandung Marsel dalam pernyataan persnya kepada Floresa.co, menyebut bahwa “ini merupakan bentuk teror terhadap proses demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia”.
“Ini bentuk teror yang sangat biadab. Aksi penculikan ini hanya bisa dilakukan oleh penjahat yang berjiwa pengecut,” ujarnya.
Alex meminta aparat kepolisian untuk tidak mendiamkan kasus ini termasuk mengungkap motif dibalik aksi penculikan ini.