BAKUNG
Ingin kukidungkan sejumput kagumku
untuknya yang lisutkan aku dari berjuntai rumbai keramaian
Yang menidurkan aku dalam kesahajaan rasa
Yang suaranya seperti kepak lepas air pada kelokan-kelokan pematang sawah
Yang mahkotanya seperti melati gigil sehabis basah
Yang lentik lengkung jemarinya bagaikan lepah-lepah segar tetumbuhan rerawa
Jujur membalut kata-katanya
Oceh tawanya lantak gugurkan dedaunan hijau
Dirinya bagaikan perpaduan mawar dan melati
Ah bakung
harum kulitmu
telah mensemikan gugurku.
Bersama hawa bumi aku lantunkan syair-syair kidung ini
agar dikau terus menari dengan adamu.
Pipo sudarlin,
Mahasiswa STF Widya Sasana Malang