Menurut saya, keluhuran dan kekuatan demokrasi terletak pada harapan yang tetap hidup di tengah masyarakat, bukan pertama-tama dari kompetensi para calon.
Para calon harus punya ruang refleksi karena dari atas panggung kampanye, mereka melihat wajah-wajah kami yang penuh harapan.
Kami para rakyat berdiri menaruh harapan besar pada Anda semua: semoga ada perubahan semakin sejahtera untuk ke depan di tangan Anda.
Meski tidak semua masyarakat menaruh ‘harapan’ mereka pada Anda, calon pemimpin daerah mereka untuk 5 tahun ke depan, Anda tetaplah sosok yang berkesempatan melewati caci maki dan cururan keringat untuk mengukir keindahan demokrasi di daerah kita.
Jawablah harapan rakyat lewat tindakan belas kasih yang tidak pernah kuno itu. Amarah karena belas kasih itu bukan dosa.
Penulis adalah fransiskan, asal Mano-Manggarai Timur
